KODE sopir bus jika ada copet di dalam bus muncul karena inisiatifnya. Inisiatif sopir bus untuk memberitahu penumpang agar waspada dengan barang berharga yang dibawa penumpang.
Seiring pengalaman sopir bus, terutama trayek luar kota, para sopir mempunyai trik tersendiri untuk mengingatkan penumpang agar waspada ada copet.
Adapun 3 kode atau trik sopir bus tersebut yakni:
1.Sopir bus memutar musik keras-keras
Ini dimaksudkan agar penumpang yang tidur dalam perjalanan malam segera bangun.
2.Sopir menghidupkan lampu di dalam kabin bus
Cara ini dilakukan agar aksi copet atau maling di dalam bus bisa diketahui saat bus mengangkut penumpang dalam perjalanan malam.
3.Sopir sengaja mengemudikan bus secara zig zag atau goyang kanan kiri
Nah cara ini yang paling pamungkas. Bila kedua cara tadi penumpang belum juga sadar ada copet atau maling, maka sopir bus mulai mengendari bus secara zig zag. Maksudnya agar penumpang cepat terbangun dan sadar akan barang bawannya.
Kode tersebut sengaja dilakukan agar para penumpang terjaga dan tidak tertidur selama dalam perjalanan. Sehingga barang bawaan penumpang di dalam kabis bus bisa diawasi.
Salah satu yang sering dilakukan pencopet dalam bus adalah turun sebelum tiba di kota tujuan yang tertulis di tiket.
“Pernah kejadian ketika bus masih lewat jalur pantura, tiba tiba ada penumpang teriak dirinya kecopetan. Akhirnya bus saya arahkan ke kantor polisi dan minta bantuan polisi untuk memeriksa penumpang,” ucap Agus salah satu sopir bus Jakarta – Surabaya di Terminal Pondok Pinang beberapa waktu lalu.
Pencopet terutama mereka yang bekerja dalam tim, kadang berusaha mengalihkan perhatian, seperti dengan bertanya tentang suatu hal atau menabrak korban.
Metode pencopetan ini kadang-kadang memerlukan sulap, kecepatan dan berbagai jenis keterampilan lain.
Sebagai informasi, copet membutuhkan ketangkasan yang cukup besar dan bakat. Seorang pencuri yang bekerja dengan cara ini dikenal sebagai pencopet.
LIHAT JUGA: 3 Kode dari Sopir Bus Jika Ada Pencopet di Dalam Busnya
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta