Hawa Atis atau Cuaca Dingin Musim Kemarau di Pemalang Sampai Kapan? Ini Penjelasan BMKG!

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Hawa atis, yang dalam bahasa Jawa berarti cuaca dingin, sangat terasa di wilayah Pemalang. Hembusan angin kencang musim kemarau membuat kondisi temperatur udara terasa dingin hingga menusuk tulang.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena atis merupakan bagian dari pola musiman yang biasa terjadi pada puncak musim kemarau.
"Suhu udara yang sangat dingin, biasanya dirasakan pada malam hingga pagi hari selama musim kemarau, khususnya pada Juli hingga Agustus," jelas Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramudawardani, dikutip Jumat (11/7/2025).
Fenomena hawa atis ini, menurut Ida, karena dipicu oleh kombinasi beberapa faktor atmosferik seperti angin timuran dari Australia yang bersifat kering dan dingin, langit yang cerah tanpa awan, serta kelembapan udara yang rendah.
Kondisi hawa dingin di wilayah Pemalang mulai dirasakan masyarakat sejak sekitar tiga pekan ini.
Dari hasil pengamatan BMKG, suhu minimum terendah tercatat pada 8 Juli 2025 di Stasiun Meteorologi Frans Sales Lega, Nusa Tenggara Timur, dengan angka mencapai 12 derajat celsius.
“Itu salah satu suhu terendah yang tercatat sejauh ini selama musim kemarau tahun ini,” jelas Ida.
Kondisi ini menjadikan radiasi panas dari permukaan bumi cepat menghilang di malam hari, sehingga suhu turun drastis.
BMKG memprediksi, potensi hawa dingin atau atis ini akan berlangsung dari Juli hingga awal September 2025, sejalan dengan puncak musim kemarau.
Sementara itu, BMKG mencatat bahwa kondisi atmosfer di sejumlah wilayah Indonesia bagian selatan masih cukup basah.
BMKG menyebut, fenomena ini merupakan bagian dari dinamika iklim musiman Indonesia, dan terjadi secara alamiah setiap tahun, terutama di wilayah dataran tinggi atau daerah yang jauh dari pantai.
Editor : Aryanto