SUKOHARJO, iNews.id - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi di Simpang Tiga Tugu Kartasura.
Menurut pantauan iNews.id di lapangan, aksi yang mengusung tuntutan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), cabut izin PT RUM dan bongkar pipa limbahnya.
Selama aksi, para mahasiswa menyuarakan berbagai orasi yang ditujukan untuk Pemerintah Indonesia.
Mereka juga menyanyikan buruh tani dan seruan pergerakan.
Tak sampai di situ saja, para mahasiswa tersebut juga mengibarkan puluhan bendera PMII, poster, hingga gambar mantan presiden Republik Indonesia Abdul Rahman Wahid (Gusdur) selama aksi.
Puluhan Satuan Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Sukoharjo pun diterjunkan untuk mengamankan kegiatan itu.
Akibat aksi tersebut, sejumlah ruas jalan di daerah Tugu Kartosuro macet sejauh 2 kilometer.
Ketua PMII Sukoharjo sekaligus koordinator akis, Misbach mengatakan, keputusan menaikkan harga BBM tidak tepat karena kondisi masyarakat yang masih tertatih dalam masa pemulihan ekonomi pasca pandemi
Covid-19.
"Jika melihat kondisi masyarakat saat ini pemerintah justru kontra produktif dengan spirit pemulihan ekonomi, adanya kenaikan harga BBM bersubsidi menjadi jalan terjal masyarakat yang bangkit dari keterpurukan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Sukoharjo, Wahyu mengatakan, pihaknya memberi ruang bagi para mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya dan mengawal aksi hingga selesai.
"Sejauh ini masih kondusif dan aman," tukasnya.
Editor : Anila Dwi
Artikel Terkait