Jakarta, iNews.id - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menargetkan 50% obat dan Alat Kesehatan dapat diproduksi di dalam negeri pada akhir tahun 2023. Sebagai implementasi dari pilar tiga transformasi sistem layanan kesehatan di Indonesia.
Hal ini disampaikan pada pembukaan pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 di ICE BSD Kamis, (3/11). Ditandai dengan adanya penyerahan SPP bahan baku dari BPOM ke industri farmasi yang sudah lakukan change source dari Bahan baku obat impor ke bahan baku lokal.
''Kita ingin memastikan bahwa semua vaksin, obat dan alkes sekurangnya 50% bisa diproduksi di dalam negeri. Tadi kita sudah melihat TTD MOU dari produk bahan baku obat yang tadinya impor, kita sudah dorong agar dapat membeli bahan baku dalam negeri,'' ujar Menkes Budi.
Menurut Menkes Budi, dibutuhkan komitmen yang kuat tidak hanya dari pemerintah, namun juga dari pelaku sektor industri. Untuk itu pihaknya akan memberikan insentif bagi industri untuk dapat membangun vaksin dan alat kesehatan di dalam negeri.
Di 2022, Kementerian Kesehatan menganggarkan belanja alat kesehatan dan obat-obatan sekitar Rp 38 triliun. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 17 triliun dialokasikan untuk belanja obat, vaksin dan alat kesehatan produksi dalam negeri. Di tahun mendatang akan dipastikan lebih banyak lagi pembelian kemenkes untuk produk dalam negeri, lanjut Menkes.
Editor : Lazarus Sandya Wella
Artikel Terkait