JAKARTA, iNewsPemalang.id - Santernya isu terkait bakal capres Anies Baswedan akan dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) membuat Partai Demokrat meradang.
Partai Demokrat merasa dikhianati dengan pemasangan bakal capres Anies Baswedan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
Pernyataan-pernyataan pedas dari para elite partai berlambang bintang mercy itu pun dilontarkan. Bahkan, rencana duet Anies Baswedan - Cak Imin diungkap oleh Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya.
Menurut analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensat), fenomena yang terjadi adalah bentuk ujian berat bagi Partai Demokrat.
“Sejarah tampaknya memberikan ujian berat bagi Partai Demokrat yang di pundaknya terpikul harapan rakyat pada perubahan,” ujarnya, Jumat (1/9/2023).
Dia menjelaskan mengenai gelombang perubahan yang muncul di tengah masyarakat, sejatinya berasal dari rakyat.
“Sebetulnya gelombang dan harapan perubahan itu ada di tubuh rakyat, kemudian Nasdem, Demokrat, dan PKS menangkap gelombang dan harapan perubahan itu. Dan rakyat menitipkan lokomotif gerakan perubahan pada sosok Anies Baswedan,” imbuhnya.
Hensat menambahkan, setiap keputusan yang akan diambil oleh Partai Demokrat berkaitan dengan posisinya sebagai salah satu partai yang memikul harapan perubahan pun wajib dihormati. Mengingat konstelasi politik saat ini terbilang masih cair sehingga berbagai dinamika masih mungkin terjadi.
Menurunya, rakyat tentu menghormati kondisi setiap partai politik dan khususnya sikap yang akan diambil Demokrat ke depannya.
"Namun yang perlu diingat, di pundak mereka sudah ada harapan rakyat untuk melakukan perubahan dan sekarang terserah Demokrat saja,” tandasnya.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait