Tak hanya sampai di situ, hawa mistis makin terasa ketika memasuki ruangan keraton dengan lantai berkarpet merah, di sini para peziarah yang melakukan ritual akan bermeditasi atau berdoa sambil mempersembahkan beberapa sesajen.
Pada sisi kanan Klenteng terdapat bangunan berisi tiga makam, yakni makam Eyang Broto, Eyang Djoyo, dan Eyang Hamid.
Kemudian, naik satu tingkat berikutnya, terdapat bangunan Pura, di sana terdapat gazebo yang di dalamnya terdapat dua makam, yakni makam Toenggol Manik Djaja Ningrat yang bertulis tahun 1115 di batu nisan, dan makam Toenggol Wati atau Mbah Menik yang bernisan dari keramik bergaya khas muslim.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait