PEMALANG, iNews.id – Lagu Luka Sekerat Rasa kini kembali popular usai dinyanyikan secara live ska reggae oleh Maulana Ardiansyah. Luka Sekerat Rasa adalah lagu minang yang rilis di tahun 2020 lalu.
Lagu ini menjadi trending setelah penampilan Maulana Ardiansyah yang membawakan lagu ini diupload ke Youtube. Luka Sekerat Rasa merupakan lagu ciptaan Erwin Agam dan pertama kali dipopulerkan oleh Yollanda dan Arief.
Video yang diunggah oleh Maulana Ardiansyah kini sedang menuju 600 ribu penonton (3/7/2022). Berikut lirik lagu Luka Sekerat Rasa versi yang dibawakan oleh Maulana Ardiansyah.
Rela aku terima keputusan darimu
'Tuk memilih dirinya dan meninggalkan aku
Dalam semak berduri, tergores dan terperih
Sakit terucap lirih
Memang aku akui, akulah yang bersalah
Telah memberi hati walau sekerat rasa
Maafkan aku atas khilafku
Permainkan hatimu
Mengapa kau dan aku bersua
Menyatu dalam alunan nada
Takdirmu, takdirku
Akhirnya berpisah
Sirih kasih di pucuk pauh
Kuntum melati sukar di gubah
Jika kita bercerai jauh
Di dalam hati jangan berubah
Hendak gugur, gugurlah bunga
Jangan menimpa si ranting rapuh
Hendak tidur, tidurlah mata
Jangan mengenang orang nan jauh
Rela aku terima keputusan darimu
'Tuk memilih dirinya dan meninggalkan aku
Dalam semak berduri, tergores dan terperih
Sakit terucap lirih
Memang aku akui, akulah yang bersalah
Telah memberi hati walau sekerat rasa
Maafkan aku atas khilafku
Permainkan hatimu
Mengapa kau dan aku bersua
Menyatu dalam alunan nada
Takdirmu, takdirku
Akhirnya berpisah
Sirih kasih di pucuk pauh
Kuntum melati sukar di gubah
Jika kita bercerai jauh
Di dalam hati jangan berubah
Hendak gugur, gugurlah bunga
Jangan menimpa si ranting rapuh
Hendak tidur, tidurlah mata
Jangan mengenang orang nan jauh
Sirih kasih di pucuk pauh
Kuntum melati sukar di gubah
Jika kita bercerai jauh
Di dalam hati jangan berubah
Hendak gugur, gugurlah bunga
Jangan menimpa si ranting rapuh
Hendak tidur, tidurlah mata
Jangan mengenang orang nan jauh
Itulah lirik lagu Luka Sekerat Rasa versi yang dibawakan oleh Maulana Ardiansyah.
Editor : Abdul Kadir