get app
inews
Aa Read Next : Kocak! Gus Samsudin Salah Sebut Isi Surat Al-Qur'an, Jadi Cibiran Netizen

Geger Gus Samsudin, PBNU Ingatkan Warga Bisa Bedakan Kiai dengan Dukun

Selasa, 02 Agustus 2022 | 13:49 WIB
header img
Padepokan Gus Samsudin ditutup sementara, (Foto : iNews)

JAKARTA, iNewsPemalang.id - Sosok Gus Samsudin sempat membuat geger warga Blitar, Jawa Timur yang menggunakan trik sulap dalam praktik pengobatan. 

Lantas apa tanggpan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) soal Gus Samsudin ini?

Ketua Bidang Keagamaan PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) mengingatkan masyarakat untuk bisa membedakan kiai dan dukun agar tidak mudah tertipu. 

Samsudin ini sempat dipercaya sejumlah masyarakat sebagai kiai ahli hikmah yang memiliki keilmuan menyembuhkan berbagai penyakit. 

Namun, Gus Fahrur memastikan yang dilakukan Samsudin itu sangat berbeda dengan sikap kiai ahli hikmah. 

"Doa-doa itu sangat bermanfaat, tapi kalau yang sifatnya konten-konten, pamer-pamer itu jelas sulapan. Tidak mungkin kiai seperti itu. Kiai itu justru sembunyi. Kiai enggak mau mempertontonkan yang seperti itu, takut riya," ucap Gus Fahrur dikutip Selasa (2/8/2022). 

Gus Fahrur juga menyoroti Samsudin yang kerap mengenakan jubah dan serban layaknya seorang kiai. Dia huga mengingatkan kiai senang menyebarkan kebaikan dan menolong orang dengan ikhlas tanpa imbalan. 

"Itu (Samsudin) jelas (demi) konten lah. Orang enggak bisa ngaji pakai serban, pakai jubah, itu kan jelas kontennya. Kita harus hati-hati. Kalau dia kiai, ngajar di pesantren, salat 5 waktu, hajinya bagus, itu doanya manjur percaya kita, karena ibadahnya tertib. Tapi kalau orang itu enggak shalat, enggak ibadah, terus kerjanya cuma ngonten, jangan dipercaya," ucapnya.

Gus Fahrur berpesan agar masyarakat tidak mudah melabeli suatu penyakit dengan sebutan nonmedis sebab semua penyakit itu urusan medis.  

"Guru saya, Gus Maksum Lirboyo itu sangat menolak kalau dikit-dikit dibilang kena sihir. Itu Gus Maksum enggak percaya. Ada orang perutnya kembung dibilang kena santet, padahal orang liver juga perutnya juga kembung," katanya. Gus Fahrur menegaskan pengobatan alternatif boleh saja ditempuh, tetapi jangan sampai dijadikan sebagai opsi pertama. Sebab semua penyakit harus terlebih dulu dikonsultasikan secara medis ke dokter. 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut