SOLO,iNews.id - Kelompok riset grup komunikasi publik, sosial, dan budaya program studi ilmu komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Polotik (FISIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengadakan worksho pengelolaan sampah rumah tangga.
Kegiatan tersebut merupakan bentuk pengabdian untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu permasalahan lingkungan hidup.
Workshop bertajuk Pilah Sampah dari Rumah ini menghadirkan narasumber aktifis pengelolaan sampah rumah tangga dari Rapel Indonesia dan pengelolaan sampah kosmetik dari Lyfe With Less.
Penanggungjawab acara, Sri Hastjarjo mengatakan, workshop tersebut penting mengingat isu kebersihan lingkungan terutama permasalahan sampah rumah tangga penting untuk diperhatikan mengingat volume sampah di Kota Solo semakin meningkat.
"Kegiatan tersebut juga diharapkan bisa menggerakkan masyarakat untuk sadar mengelola sampah rumah tangga dengan lebih praktis," katanya.
Pada sesi pertama workshop, Koordinator Rapel Soloraya, Harmani Widiyastuti menjelaskan, volume sampah di solo semakin meningkat namun kepedulian masyarakat untuk mengatasi masalah sampah dengan memilah sampah rumah tangga masih minim. "Guna mengatasi masalah tersebut, Rapel Soloraya hadir dalam workshop untuk memberikan edukasi cara memilah sampah rumah tangga terutama kemasan-kemasan plastik dan manfaat pemilahan sampah ini bagi masyarakat serta lingkungan nya," jelasnya.
Kemudian, pada sesi kedua, perwakilan Lyfe With Less Jawa Tengah, Aisha Rheavashti mengajak audiens untuk bijak mengkonsumsi produk kosmetik sehingga produk yang digunakan dapat dimaksimalkan.
Ia juga mengajak audiens cermat dan mendukung brand kosmetik dengan secara aktif menggalakkan isu kepedulian lingkungan.
Tak hanya pengisi acara yang aktif memberikan paparan, audiens yang hadir juga membawa kemasan kosong botol kosmetik sebagai tanda komitmen untuk menerapkan pemilahan sampah di lingkungan tempat tinggal.
Adanya seminar tersebut membuat Lutfia Irma (20) merasa cukup terbantu karena banyak mendapat info tentang pemanfaatan limbah plastik agar tidak mengganggu lingkungan.
"Terlebih, selama ini sebagai mahasiswa indekos, saya sering bingung kemana membuang sampah plastik bekas botol skincare atau alat mandi," paparnya.
Pasalnya, jika dibuang ke tempat pembuangan langsung, ia takut sampahnya sulit diurai sehingga menimbulkan pencemaran.
"Aplikasi Rapel ini simpel sekali, tanpa keluar rumah jauh-jauh, rumah bersih, dapat penghasilan pula," katanya.
Editor : Anila Dwi