Purwokerto, iNews.id – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai sejumlah dampak. Salah satunya terhadap penghasilan pengemudi ojek online (ojol). Hal tersebut juga dirasakan oleh pengemudi ojol perempuan pertama di Banyumas, Sri Rejeki (48).
Sri Rejeki atau akrab disapa Bunda Cici ini menceritakan dampak dari kenaikan harga BBM. Dalam penuturannya, ia mengaku sangat perih. Lantaran, kendati harga bahan bakar melonjak, pengemudi ojol harus tetap mengantarkan pesanan konsumen.
“Sangat-sangat perih karena BBM itu berhubungan dengan driver onlie yang setiap hari berlalu lalang untuk menghantarkan konsumen-konsumen Go Food, Go Ride, kaya begitu,” ungkap Bunda Cici saat ditemui reporter iNews.id, Rabu (7/09/2022) siang.
Usai kenaikan harga BBM diumumkan, Bunda Cici mengaku mengalami penurunan pendapatan. Hal ini disebabkan oleh performanya yang menurun, karena tidak bisa mengisi bahan bakar secara penuh.
“Biasanya bensin itu full karena dari jam 6 pagi antar anak sekolah langsung on sampai jam satu malam. Dan itupun saat ini tidak bisa melakukan hal seperti itu. Jadi beli bensinnya mipil, dapet orderan baru bisa isi bensin, dapet orderan baru bisa isi,” terang Bunda Cici.
Nahasnya, perempuan yang telah menjadi pengemudi ojol sejak 2016 ini juga mengalami penurunan jumlah penumpang. Biasanya, ia sehari mendapatkan 20 penumpang. Namun, kini, ia hanya mendapat lima sampai delapan penumpang.
“Sangat-sangat berkurang. Biasanya dapet sampai 20, sekarang paling dapetnya 5 sampai 6, mentok 8 itu,” ungkapnya.
Kenaikan harga BBM ini juga berimbas pada harga bahan pokok, perempuan dengan dua putri ini bahkan sampai memangkas pembelian beras yang menjadi kebutuhannya sehari-hari.
“Beli beras saja nyicil ½ kilo buat makan. Biasanya beli sekilo sekilo terus tiap hari,” tandasnya.
Kendati begitu, Bunda Cici mengimbau untuk tetap mematuhi peraturan yang dibuat pemerintah. Tidak hanya itu, ia juga berharap agar pemerintah mampu menyejahterakan pengemudi ojol yang tengah menjerit.
“Tetap mematuhi peraturan hukum pemeritah, walaupun kita sebenarnya menjerit benar benar menjerit. Kalau bisa pemerintah keluarkan dong zakat-zakatnya buat kami driver online, sejahterakan kami lah sebagai driver online,” pungkas Bunda Cici.
Editor : Abdul Kadir