Pemalang, iNews.id - Presiden Joko Widodo akan mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2024 mendatang. Masyarakat mulai banyak yang menduga-duga siapa tokoh yang akan mengantikan Jokowi selanjutnya.
Tak sedikit diantaranya yang percaya dengan ramalan raja-raja terdahulu. Bahwa pengganti Jokowi tak lepas dari ramalan Jayabaya.
Dikutip dari chanel Youtube Santri Muda MH, diterangkan secara gamblang siapa sosok pengganti Jokowi berdasarkan ramalan Jayabaya.
Jayabaya merupakan raja Kediri yang memimpin tahun 1135-1157. Dalam ramalannya Jayabaya menyebut pengganti Jokowi sebagai satria piningit.
Sosoknya yang adil, ia akan muncul ketika Indonesia sedang ada di titik terendah akibat bencana dan konflik.
Menurut Jayabaya, sosoknya memiliki 3 karakter yang tak dimiliki orang lain. Karakter ini merupakan sifat yang mewakili para raja.
Karakter tersebut adalah Satria Raja, Satria Panandita, dan Satria Bayangkara
Untuk diketahui ramalan ini berbasis istilah notonegoro, diambil dari bahasa jawa yang artinya menata negara.
Istilah notogoro jika dikaitkan dengan nama-nama pemimpin Idonesia banyak yang meyakini benar adanya.
Silabel no yang pertama disimbolkan oleh Soekarno
Silabel to disimbolkan oleh Soeharto
Silabel no juga merupakan nama kepanjangan dari Susilo Bambang Yudhoyono
Silabel no selanjutnya adalah Mulyono, panggilan nama Jokowi terdahulu
Sementara itu nama presiden Megawati, BJ Habibie, dan Gusdur tidak termasuk di dalamnya. Pasalnya mereka hanya memimpin tak sampai satu periode.
Nah, di tahun 2024 nanti dihubungkan dengan dua silabel yakni ga atau go.
Dari banyaknya tokoh politik, banyak yang meyakini sosok-sosok tersebut adalah Ganjar Pranowo atau Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, dalam ramalan ahli tarot Denny Darko, ramalan calon pemimpin tahun 2024 memiliki ciri hampir sama dengan Jokowi yang memiliki sifat ramah dan merakyat.
Tak sedikit publik mengira nama tersebut mengerucut kepada Ganjar Pranowo yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Nah, semuanya kembali kepada kita, apakah percaya atau tidak. Tentunya banyak faktor yang membuat seseorang itu bisa menjadi pemimpin nasional. Diantaranya dukungan partai politik sebagai kendaraan utama dalam pencapresan.
Pada bulan Februari 2024 mendatang, rakyat Indonesia akan kembali menghadapi pesta politik Pemilihan Umum yakni Pileg dan Pilpres. Penting bagi kita untuk bisa memilih dengan benar pemimpin yang akan membawa kita pada kesejahteraan dan kemajuan.
Editor : Lazarus Sandya Wella