get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia Berhasil Tumbangkan Turkmenistan 2-0 di Laga FIFA Matchday

Bukan di Bali! Hotel Tempat Perekaman Video Kebaya Merah Ternyata di Gubeng Surabaya

Senin, 07 November 2022 | 06:25 WIB
header img
Video syur dengan kostum kebaya merah yang viral

Jawa Timur, iNews - Geger sebuah video berdurasi 16 menit, masyarakat berbondong bondong mencari tahu siapa dibalik pembuatan konten video syur tersebut. Pasalnya, pemeran perempuan yang mengenakan sebuah kebaya tradisional di dalam video itu dianggap telah menghilangkan nilai dari adat dan budaya di Indonesia.

Masyarakat geram lantaran kebaya adalah sebuah simbol kehormatan yang identik dengan negara Indonesia.

Dugaan bahwa aksi tersebut dilakukan di Bali, ternyata tak benar. Polda Bali meyebutkan bahwa video tersebut dipastikan terjadi diluar Bali, hanya saja viralnya di Bali.

"Hasil penyelidikan Dit Reskrimksus video itu tidak dilakukan di Bali. Kalau kita hanya melihat dari pakaian baju kebaya yang digunakan pemeran perempuan tidak bisa juga kita bilang mereka orang Bali atau video itu terjadi di Bali," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, Jumat, 4 November 2022.

Satake Bayu kemudian menambahkan bahwa sampai saat ini Dit Reskrimsus masih melakukan penyelidikan. Namun beberapa waktu lalu dikabarkan bahwa pembuatan video asusila tersebut terjadi di Surabaya, tepatnya di kawasan Gubeng, Jawa Timur.

Pihak kepolisian pun kemudian melakukan pemeriksaan lapangan pada Sabtu (5/11/2022). Sejumlah anggota dilibatkan. Di antaranya adalah dari Satreskrim Polrestabes Surabaya dan Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim.

Dari hasil penyelidikan lapangan, Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol Muchammad Fakih menjelaskan bahwa diduga video tersebut terjadi di salah satu hotel yang berada di Jalan Sumatra, Surabaya, Jawa Timur pada lantai 17 dengan nomor 1710. Sementara pembuatan video terjadi sebelum Juli 2022.

”Dari keterangan petugas hotel dan sejumlah karyawan hotel, diketahui bahwa tiap kamar dipasang stiker dilarang merokok pada Juni-Juli sedangkan di dalam video tersebut di dalam kamar tidak ada stiker dilarang merokok,” kata Fakih.

Selain itu, interior didalam hotel juga mirip dengan apa yang ada didalam video viral itu. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk menangkap semua nama yang harus bertanggungjawab atas pembuatan video asusila tersebut. Polisi sepertinya sudah mengantongi beberapa nama tersangka, namun pihaknya masih enggan untuk memberi tahu publik dikarenakan masih dalam proses penyelidikan.

"Sedang diupayakan. Kalau sudah selesai pasti dikabari," ujar Kombes Pol Farman.

Selain pihak kepolisian, netizen yang dibuat penasaran juga ikut mencari tahu sosok dibalik video syur tersebut. Mereka digegerkan dengan salah satu akun twitter yang menuliskan komentarnya pada salah satu berita viral di media sosial.

"Konten ak kesebar brrti storylinenya bagus wkwk," tulis salah komentar di twitter.

Warganet yang mengetahui hal itu pun langsung menggali informasi mengenai akun tersebut, diduga pemeran wanita adalah seorang cewe alter dengan nama akun twitter @mea*** dan akun @Raj***. Namun dikabarkan salah satu akun tesebut sudah tidak lagi aktif. Salah satu netizen juga menyebutkan bahwa pelaku sempat menjual konten - konten porno di telegram.

Disamping itu, pada beberapa waktu lalu, salah satu pengguna twitter dengan nama akun @Cla*** juga mengungunggah foto seorang wanita yang diduga sebagai pemeran video kebaya merah tersebut. Pada postingan tersebut diunggah empat foto dan satu video. Video tersebut menunjukkan seorang wanita yang tengah menyempilkan rokok di mulutnya.

"bikin konten biar terkenal, eh giliran terkenal malah deact, ada yg kenal?? btw yg belom nonton kebaya merah jangan nonton yaa, nih cwk alter si," tulis unggahan akun tersebut.

Editor : Sandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut