get app
inews
Aa Read Next : Pemalang Gempar, Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Taman Patih Sampun

10 Fakta Terbaru Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Awalnya Dikira Bau Bangkai Tikus

Selasa, 15 November 2022 | 06:22 WIB
header img
Satu keluarha tewas di Kalideres, Jakarta Barat / Foto : Instagram

Jakarta, iNewsPemalang.id - Tewasnya satu keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat masih menjadi tanda tanya bagi masyarakat. Hal ini dikarenakan penyebab maupun kronologi kematian mereka yang belum diketahui.

Adapun fakta - fakta mengenai kematian satu keluarga tersebut, diantaranya :

1. Identitas Mayat

Dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat pada Jumat (11/11/2022), pihak kepolisian menyebutkan identitas mayat telah diketahui lewat Kartu Keluarga yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Keempat mayat tersebut diantaranya Rudyanto Gunawan (71) dan istrinya, Margaretha Gunawan (68), serta sang anak bernama Dian (40) dan terakhir merupakan ipar dari Rudyanto yaitu Budyanto Gunawan (69).

2. Petugas PLN Mencium Bau Busuk

Menurut Kompol Haris Kurniawan, penemuan mayat tersebut diawali oleh kecurigaan petugas PLN yang hendak memeriksa listrik. Ia mencium adanya bau busuk di rumah tersebut. Kemudian ia pun melaporkannya kepada RT setempat.

"Awalnya ada petugas PLN yang memeriksa listrik di rumah itu. Karena baunya menyengat dan mencurigakan petugas PLN melapor ke warga dan Ketua RT setempat," ujar Haris.

Mengetahui itu, warga pun langsung menuju TKP dan membobol pintu rumah. Warga terkejut mengetahui terdapat empat mayat yang tergeletak di berbagai ruangan. Diantaranya satu mayat di ruang tamu, dua mayat di kamar tengah, dan satu mayat lagi di kamar belakang.

3. Bau Busuk Sudah Tercium Sejak Jumat (4/11/2022)

Menurut tetangga rumah, Roy (33) ia sempat mencium aroma busuk dari rumah itu. Namun, ia pikir aroma tersebut disebabkan karena adanya bangkai tikus. Pasalnya, ia menyebutkan bahwa memang banyak tikus di sekitar perumahaan.

"Bau sepekan lalu sepintas aja, kirain tikus memang banyak tikus di sini. Lalu tiga hari kemudian kita cium-ciumin baunya," ujar Roy.

4. Keluarga Dikenal Anti-Sosial

Roy (33) juga menyebutkan bahwa keluarga tersebut dikenal anti sosial. Bahkan ia pun tidak mengetahui nama tetangganya itu. Roy mengaku hanya mengenali wajahnya saja.

"Namanya enggak tahu. Saya cuma kenal muka saja. Memang mereka sangat tertutup, jarang keluar, enggak pernah sosialisasi. Enggak pernah kelihatan pas kegiatan warga," kata Roy

Ia juga menambahkan bahwa karyawan restoranya sempat mengantarkan pesanan online kepada penghuni rumah tersebut pada tiga bulan lalu.

"Dua atau tiga bulan lalu, karyawan restoran saya lihat dia pesan makanan online, ada yang datang. Habis itu enggak pernah lihat lagi. Karyawan perempuan juga sekali doang lihat ibunya pakai daster tiga bulan ini," ungkap Roy.

5. Hendak Pindah Rumah

Menurut keterangan tetangga, penghuni rumah tersebut diketahui hendak pindah rumah. Kapolres Metro Jakarta Barat menjelaskan bahwa sebelum ditemukan tewas, satu keluarga tersebut sudah menyiapkan barang yang akan dipindahkan.

"Sebelum keluarga ini (ditemukan tewas), ternyata sudah mengepak-ngepak barang untuk pindah," ujar Pasma, dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat (11/11/2022).

Bahkan menurut Pasma, tetangganya mengira bahwa penghuni rumah sudah melakukan pindahan dikarenakan tidak ada aktivitas yang terlihat dalam rumah tersebut.

6. Tidak Ada Sari Makanan di Dalam Lambung

Berdasarkan hasil autopsi, keempat mayat tersebut tidak ditemukan adanya sisa sari - sari makanan yang terdapat pada lambung para jenazah. 
Namun, polisi belum berani menyimpulkan bahwa penyebab kematian adalah karena kelaparan. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium yang diperkirakan akan keluar satu pekan mendatang.

7. Tidak Ada Tanda - Tanda Kekerasan

Setelah melakukan tes visum di RS Polri Kramatjati, jenazah yang sudah membusuk sulit diketahui ada atau tidaknya luka di tubuh mereka. Namun, berdasarkan pemeriksaan sementara polisi belum menemukan adanya kekerasan pada tubuh masing - masing jenazah.

8. Korban Tidak Pernah Meminta Bantuan

Menurut keterangan adik kandung Margaretha Gunawan (68) yakni Ris Astuti (64), ia tidak pernah meminta bantuan apapun kepada keluarga. Justru keluarga tersebut dikenal sebagai seorang dermawan yang suka memberi baik itu makanan, baju, dan lain lain.

"Sebelumnya enggak pernah minta. Malah dulu suka ngasih dia. Waktu di Gunung Sahari (20 tahun lalu) itu suka ngasih dia. Baik itu makanan, baju-baju, kalau kita ultah dikirimin paket," ujar Ris.

9. Tidak Ada Keluhan Mengenai Kondisi Ekonomi

Ris Astuti juga mengatakan bahwa keluarga tersebut merupakan keluarga yang berkecukupan. Penghasilannya dianggap bisa memenuhi kebutuhan sehari hari keluarganya.

"(Keadaan ekonominya) biasa-biasa saja, cukup. Enggak ada keluhan dan sebagainya. Ya, istilahnya standarlah, umum," kata Ris.

10. Lima Tahun Tak Berkomunikasi dengan Keluarga

Menurut Ris dan suaminya, Margaretha sudah lama tidak berkomunikasi dengan mereka. Bahkan kabar terakhir yang ia dengar adalah sejak 5 tahun lalu. Sehingga keterangan mengenai perekonomian Margaretha tersebut adalah kondisi 5 tahun silam. Mereka menyebutkan tidak mengetahui lagi kondisi ekonomi keluarganya sejak saat itu.

Editor : Sandi

Follow Berita iNews Pemalang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut