GAZA, iNewsPemalang.id - Paska serangan militan Hamas ke Israel yang telah menewaskan ratusan warga sipil dan lebih dari 100 orang lainnya diculik, suasana jalur Gaza kian mencekam.
Serangan Hamas atau kelompok perlawanan Palestina yang diberi nama Operasi Badai Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), membuat Israel yang tak siap, spontan menjadi kalang kabut dan banyak warganya yang tewas.
Pemerintah Israel secara resmi mengumumkan perang pada hari Minggu (8/10/2023). Jumlah korban tewas di pihak negara Yahudi diperkirakan akan terus bertambah, dan korban luka mencapai ribuan orang, bahkan banyak di antaranya dalam kondisi kritis.
Media Israel mengatakan pada Senin (9/10/2023) bahwa jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 900 orang.
Israel telah mengumumkan pengepungan total terhadap Gaza. Pihaknya juga menyebut akan memutus pasokan air, makanan, dan listrik.
Di sisi lain, militan Hamas mengancam akan memulai membunuh sandera sipil jika pengeboman terhadap wilayah Gaza terus berlanjut tanpa memberi peringatan sebelumnya.
Dalam Operasi Badai Al Aqsa, selain menewaskan 700 orang warga Israel, pasukan Hamas juga menculik lebih dari 100 orang warga Israel. Dunia Internasional menyebut, hari Sabtu (7/10/2023) adalah hari paling mematikan dalam sejarah Israel.
Editor : Aryanto