GAZA, iNewsPemalang.id - Serangan balasan Israel atas serbuan kelompok Hamas di Jalur Gaza berlangsung sengit dan mencekam pada Minggu (8/10/2023).
Kabar yang beredar, pihak Israel diduga menggunakan senjata kimia fosfor putih yang mematikan secara sadis. Dimana bom kimia tersebut telah dilarang oleh PBB untuk digunakan dalam perang.
Bom fosfor putih ini terkenal ganas, tak hanya mampu membuat korban sesak nafas dengan tenggorokan sakit terbakar, tetapi juga membakar kulit korban hingga melepuh, bahkan bisa melumat habis tanpa sisa.
Muhammad Husein relawan MER-C yang berada di Jalur Gaza kepada salah satu televisi swasta Indonesia, Rabu (11/10/2023) mengungkapkan, dentuman bom dan jet-jet tempur Israel terus membom bardir wilayah Jalur Gaza Palestina.
Bahkan pemukiman warga di daerah Desa Karomah dibumi hanguskan, beberapa gedung tingkat dihancurkan, jumlah korban tewas di pihak Palestina mencapai 1000 lebih, sedangkan korban luka mencapai 5000 lebih. Dari korban yang jatuh tercatat 300 lebih korban adalah anak-anak, dan 300 lebih adalah wanita.
Husein memaparkan, bom fosfor putih yang diluncurkan tentara Israel terbilang sadis, karena asap dari senjata kimia itu membakar dan membuat kulit melepuh dan kemudian membunuh korban secara perlahan.
Seluruh wilayah Palestina dari mulai selatan dan utara menjadi sasaran pembantaian bom-bom dari serangan Israel. Di Kota Jabaliyah wilayah utara, dimana masyarakat sedang berekerumun di sebuah pasar tradisional menjadi target roket-roket Israel.
Puluhan jasad dan puluhan korban luka yang datang ke Rumah Sakit Indonesia tak mampu ditampung karena banyaknya pasien dari korban jatuh akibat serangan Israel tersebut. Banyak jenazah yang diletakan di halaman karena ruangan tak memadai lagi akibat banyaknya jumlah korban.
Editor : Aryanto