BANYUMAS, iNewsPemalang.id - Polisi masih melakukan penyelidikan terkait insiden jembatan kaca The Geong yang pecah dan menelan korban jiwa di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas.
Polresta Banyumas bersama Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Cabang Semarang yang turun ke lokasi terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi Siswanto pada Kamis (26/10/2023) mengatakan, sudah 12 saksi terkait insiden jembatan kaca yang telah diperiksa oleh polisi.
"Sejauh ini untuk saksi yang telah diperiksa sebanyak 12 orang, termasuk saksi pemilik wahana jembatan yang berada di TKP," katanya.
Agus menyebut, berdasar keterangan awal dari pihak pemilik, diketahui bahwa jembatan kaca tersebut dibangun oleh pemilik bersama karyawannya selama 11 bulan dan tidak ada uji kelayakan dari pihak terkait.
"Selain itu, tidak ada sistem pengamanan memadai yang dibuat secara tertulis agar bisa dijadikan petunjuk dan dibaca oleh pengunjung saat memasuki wahana tersebut sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan," ujarnya.
Dia menambahkan, keterangan awal dari pemilik wahana tersebut akan dianalisis.
"Terkait kemungkinan adanya unsur kelalaian, saat ini Tim Labfor sedang bekerja untuk mengecek jenis kaca yang digunakan, klasifikasi kaca, dan kelayakan konstruksi jembatan kaca tersebut," ungkapnya.
Dia juga menunjukan contoh beberapa bagian yang dicek Tim Labfor, antara lain ukuran dari kaca yang digunakan.
"Yang kami dalami di TKP bahwa tebal kaca adalah sekitar 1,2 sentimeter, kemudian lebar (panjang masing-masing sisi) sekitar 118 cm. Ini akan kami cek,” imbuhnya.
Adapun untuk hasil Labfornya seperti apa, yang seyogianya itu dipasang dalam komposisi ukurannya berapa, Agus menyebut, nantinya akan dijelaskan oleh pihak Labfor bersama pihak ahli konstruksi yang didatangkan.
Dampak peristiwa insiden tersebut, operasional kawasan wisata HPL untuk sementara ditutup hingga olah TKP selesai.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden jembatan kaca The Geong terjadi pada hari Rabu (25/10), sekitar pukul 10.00 WIB. Saat insiden terjadi ada 11 wisatawan dari Cilacap yang sedang menikmati wahana tersebut.
Dalam insiden itu sebanyak 4 orang wisatawan terperosok, 2 orang di antaranya terjatuh dari ketinggian sekira 10 meter, satu orang dinyatakan tewas, san satu lainnya luka membentur tiang jembatan. Sementara 2 orang lainnya selamat setelah berpegangan pada kerangka jembatan.
Korban tewas berinisial A, warga Banjarnegara, sedangkan korban luka berinisial F, terkena besi tiang penyangga jembatan.
Editor : Aryanto