Menyambut Malam 1 Suro, Ribuan Warga Desa Bulakan Turun ke Jalan Gelar Arak-Arakan

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Ribuan warga Desa Bulakan Kecamatan Belik Kabupaten Pemalang merayakan malam Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1447 Hijriah. Bertepatan dengan malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa, yang jatuh pada Kamis Wage, malam Jumat Kliwon, (26/6/2025).
Mereka menggelar pawai obor atau arak-arakan malam 1 Suro dengan berkeliling kampung, seraya melantunkan doa meminta perlindungan dan keselamatan.
Sekretaris Desa (Sekdes) Bulakan, Sutomo, mengatakan pawai atau arak-arakan ribuan warga Bulakan itu dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1447 Hijriah, sekaligus malam 1 Suro.
"Pawai dimulai dari halaman Masjid, lalu keliling kampung, dan kembali lagi ke titik awal. Sangat meriah karena ada ribuan warga yang turut arak-arakan," kata Sutomo.
Dalam budaya masyarakat Jawa, malam 1 Suro dipercaya sebagai malam yang sangat sakral dan penuh dengan mistis atau hal gaib.
Kepercayaan itu sudah menjadi tradisi yang hingga saat ini masih dilestarikan, di mana setiap malam 1 Suro dilakukan berbagai ritual untuk mengusir segala pengaruh jahat dari hal gaib.
Dalam kalender Jawa, 1 Suro merupakan Tahun Baru Jawa. Masyarakat Jawa percaya, menjelang malam pergantian tahun, yakni malam 1 Suro merupakan momen penting dan sakral, untuk mengasah laku batin atau spiritual.
Sudah menjadi budaya masyarakat Jawa, pada malam 1 Suro digelar upacara ritual sebagai bentuk membersihkan diri dari segala pengaruh buruk atau jahat, yang bersumber dari hal gaib.
Momen malam 1 Suro di tahun 2025 ini menjadi hal istimewa, karena jatuh bertepatan dengan malam Jumat Kliwon. Kedua malam ini mengandung mitos yang sama-sama dipercaya sebagai waktu yang sakral dan keramat.
Bulan Muharram dalam Islam adalah bulan yang dimuliakan Allah SWT. Sementara bulan Suro merupakan penanggalan Jawa yang dibuat oleh Ingkang Sampeyan Ndalem Sri gusti Kanjeng Sinuwun Sultan Agung Prabuhadihanyokrokusumo.
Bulan Suro dianggap keramat oleh masyarakat Jawa, karena sejumlah alasan. Salah satunya karena Suro atau Muharram termasuk bulan yang dimuliakan Allah, banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan ini.
Tahun baru Jawa biasanya diperingati pada malam hari setelah terbenamnya matahari. Dalam pandangan masyarakat Jawa, malam 1 Suro dianggap sangat keramat bila jatuh pada Kamis Wage malam Jumat Kliwon.
Terlebih, momen malam 1 Suro yang jatuh pada Kamis Wage malam Jumat Kliwon ini terjadi hanya Sewindu sekali.
Sebagian masyarakat Jawa meyakini, pada malam 1 Suro dilarang untuk bepergian, kecuali untuk berdoa ataupun melakukan ibadah lain, karena dipercaya banyak gangguan gaib dari makhluk halus yang dapat mendatangkan marabahaya.
Editor : Aryanto