Apa Makna Ruwatan Wayang Kulit dalam Budaya Jawa? Ini Penjelasannya!

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Masyarakat Jawa kaya dengan budaya dan tradisi warisan leluhur. Salah satu yang hingga kini masih lestari adalah ruwatan, yang biasanya dilaksanakan pada hari dan bulan tertentu, seperti bulan Sura.
Pada bulan Sura, masyarakat Jawa biasanya melakukan tradisi ruwatan desa dengan wayang kulit.
Ruwatan wayang kulit ini bertujuan untuk membersihkan atau membebaskan desa dan penduduknya dari kesialan atau nasib buruk yang dipercaya terkait dengan kekuatan gaib atau kutukan, dan untuk menolak segala marabahaya, serta meminta perlindungan.
Pertunjukan wayang kulit ini dilaksanakan penuh perhitungan matang dan tidak sembarangan. Bahkan pentas yang dibawakan oleh dalang pun dengan lakon khusus, seperti Murwakala, yang diyakini memiliki kekuatan untuk menolak bala.
Berikut adalah makna dan tujuan ruwatan:
1. Membersihkan diri atau tempat dari kesialan
Masyarakat Jawa percaya bahwa ruwatan dapat menghilangkan energi negatif atau sengkala yang melekat pada diri seseorang atau suatu tempat, yang dapat mendatangkan masalah atau musibah.
2. Memohon perlindungan
Ruwatan, selain bertujuan untuk membersihkan diri, juga sebagai sarana untuk memohon perlindungan dari kekuatan gaib yang jahat, serta memohon keselamatan dan keberkahan.
3. Melestarikan budaya
Ruwatan merupakan salah satu warisan budaya Jawa yang telah menjadi tradisi dan memiliki nilai luhur.
Pelaksanaan ruwatan dengan pertunjukan wayang kulit adalah salah satu upaya untuk melestarikan atau nguri-nguri budaya Jawa, khususnya kesenian tradisional, sehingga tetap eksis dan tidak tergerus zaman.
Editor : Aryanto