get app
inews
Aa Text
Read Next : Deretan Hujan Aneh yang Pernah Turun ke Bumi, Ada Darah Hingga Daging Mentah!

Waspada! Kenali 5 Tahapan Penyakit Ginjal Kronis dan Gejalanya

Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB
header img
Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah kondisi progresif di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap dalam periode waktu yang lama, umumnya lebih dari tiga bulan. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsPemalang.id - Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah kondisi progresif di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap dalam periode waktu yang lama, umumnya lebih dari tiga bulan. 

Ginjal yang sehat berperan vital dalam menyaring produk sisa dan kelebihan cairan dari darah. Ketika rusak, zat-zat berbahaya ini dapat menumpuk di dalam tubuh.

Dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (5/7/2025), progresivitas penyakit ini dibagi menjadi lima stadium, terlepas dari penyebabnya, baik itu diabetes, hipertensi, maupun kondisi langka seperti nefropati Imunoglobulin A (IgAN). 

Memahami setiap tahapan sangat penting untuk kewaspadaan dini. Berikut adalah rincian setiap stadium PGK beserta gejala yang menyertainya:

Stadium 1: Kerusakan Ginjal dengan Fungsi Normal

Pada tahap awal ini, telah terjadi kerusakan ringan pada ginjal, namun ginjal masih mampu berfungsi dengan kapasitas normal atau mendekati normal.

Karena fungsinya belum terganggu signifikan, penderita sering kali tidak merasakan gejala apa pun. Keberadaan penyakit pada stadium ini biasanya terdeteksi secara tidak sengaja melalui pemeriksaan rutin untuk kondisi lain, seperti tes urine yang menunjukkan adanya protein atau temuan tekanan darah tinggi.

Stadium 2: Penurunan Fungsi Ginjal Ringan

Di stadium 2, fungsi penyaringan ginjal mulai mengalami penurunan ringan. Meski begitu, ginjal masih dapat menjalankan tugasnya dengan cukup baik sehingga banyak penderita tetap tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Namun, beberapa tanda peringatan mungkin mulai muncul, seperti peningkatan frekuensi infeksi saluran kemih (ISK) atau munculnya bengkak (edema) pada tangan dan kaki.

Stadium 3: Kerusakan Ginjal Moderat

Pada stadium 3, kerusakan ginjal sudah lebih signifikan dan kemampuannya untuk menyaring limbah dan cairan sudah menurun. Gejala biasanya mulai dirasakan oleh penderita pada tahap ini. 

Stadium 3 dibagi lagi menjadi dua sub-tahap:

1. Tahap 3a: Fungsi ginjal menurun secara moderat. Gejala mulai muncul karena penumpukan racun dan cairan dalam tubuh. Keluhan yang umum dirasakan antara lain:

  • Kelelahan ekstrem dan rasa lemas.
  • Perubahan pada urine (menjadi lebih gelap atau berbusa).
  • Pembengkakan di area tangan dan kaki.
  • Kram otot dan nyeri punggung bawah.
  • Perubahan frekuensi buang air kecil (lebih sering atau lebih jarang).
  • Kulit terasa gatal dan mengalami gangguan tidur, terkadang dipicu oleh restless leg syndrome.

2. Tahap 3b: Kerusakan ginjal berada di tingkat sedang menuju berat. Gejala yang dialami umumnya serupa dengan tahap 3a, namun bisa lebih intens seiring dengan semakin menurunnya fungsi ginjal.

Stadium 4: Kerusakan Ginjal Berat

Memasuki stadium 4, ginjal telah mengalami kerusakan parah dan fungsinya sangat terbatas. Penumpukan limbah dalam darah menjadi semakin parah dan memicu gejala yang lebih berat serta berbagai komplikasi serius, seperti:

  •  Anemia: Kekurangan sel darah merah.
  • Hipertensi: Tekanan darah tinggi yang sulit dikontrol.
  • Penyakit Tulang: Kadar fosfor yang tinggi dalam darah menarik kalsium dari tulang, membuatnya rapuh.
  • Asidosis Metabolik: Terlalu banyak asam dalam darah.

Selain gejala dari stadium 3, penderita pada tahap ini mungkin mulai mengalami mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan.

Stadium 5: Gagal Ginjal (Stadium Akhir)

Stadium 5 adalah tahap akhir penyakit ginjal yang juga dikenal sebagai End-Stage Renal Disease (ESRD). Pada titik ini, ginjal telah kehilangan hampir seluruh kemampuannya untuk berfungsi. Tanpa penanganan medis, kondisi ini bisa berakibat fatal.

Gejala pada stadium ini adalah akumulasi dari seluruh gejala sebelumnya yang semakin parah, ditambah dengan tanda-tanda baru seperti:

  • Produksi urine sangat sedikit bahkan berhenti sama sekali.
  • Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru.
  • Perubahan warna kulit menjadi kekuningan atau pucat keabuan.
  • Mual dan muntah yang parah.

Penyebab umum seperti diabetes dan hipertensi yang tidak terkontrol dapat berujung pada gagal ginjal. Penderita kondisi spesifik seperti Nefropati IgA (IgAN) berisiko tinggi, di mana studi menunjukkan 20-40% penderitanya mencapai stadium 5 dalam 10 hingga 20 tahun setelah diagnosis.

Satu-satunya pilihan penanganan untuk stadium 5 adalah terapi pengganti ginjal, yaitu melalui cuci darah (dialisis) atau transplantasi ginjal.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut