Waspada! Psikolog Ungkap 4 Tanda Bahaya Anak Mulai Kecanduan Gawai

JAKARTA, iNewsPemalang.id - Di era digital saat ini, penggunaan gawai (gadget) oleh anak-anak menjadi hal yang sulit dihindari. Namun, orang tua diimbau untuk tetap waspada, karena kebiasaan ini dapat berujung pada kecanduan jika tidak ada pengawasan yang tepat.
Psikolog Anak dan Keluarga dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, memaparkan empat tanda utama yang menunjukkan seorang anak mulai mengalami adiksi (kecanduan) terhadap gawai. Hal itu tentu dapat berpengaruh bagi perilaku dan mental serta fisik anak.
Pemaparan terkait tanda-tanda adiksi dan bahaya gawai terhadap anak itu ia sampaikan dalam acara talkshow "Keluarga Cerdas Berinternet" yang diselenggarakan oleh Google dan YouTube di Jakarta Selatan, pada Selasa (1/7/2025) lalu.
Berikut adalah empat tanda anak mengalami adiksi yang perlu diwaspadai orang tua:
1. Pola Tidur Terganggu
Indikator awal yang paling mudah dikenali adalah adanya gangguan pada pola tidur anak. Menurut Saskhya, anak yang menggunakan gawai secara seimbang dan sehat secara mental seharusnya tidak mengalami masalah tidur.
"Salah satu ciri anak yang kesehatan mentalnya masih aman saat bermain gadget adalah ketika ia tidak memiliki gangguan tidur sama sekali," kata Saskhya.
Sebaliknya, jika anak mulai menunjukkan gejala seperti sulit tidur, sering terbangun di malam hari, atau pikirannya terus terpaku pada konten yang ditonton, hal tersebut merupakan sinyal kuat bahwa waktu pemakaian gawainya sudah berlebihan.
2. Rutinitas Harian Terbengkalai
Tanda bahaya berikutnya adalah ketika aktivitas dasar anak mulai terganggu. Anak yang terlalu asyik dengan gawainya akan cenderung mengabaikan rutinitas penting seperti makan, mandi, bahkan menolak untuk pergi ke sekolah.
"Jika aktivitas dasar seperti makan, mandi, atau sekolah masih berjalan baik, maka itu aman. Namun, jika sampai terganggu, berarti sudah ada masalah," ujar Saskhya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa gawai telah mengambil alih prioritas anak dari kebutuhan dasarnya.
3. Menjauh dari Lingkungan Sosial
Anak-anak secara alami membutuhkan interaksi dan waktu bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun, kecanduan gawai dapat membuat mereka menjadi tertutup dan kehilangan minat untuk bersosialisasi.
"Interaksi sosial anak seharusnya tidak terganggu jika mereka bijak menggunakan gadget. Waspadai jika anak menjadi murung dan enggan keluar rumah," kata Saskhya.
Ketika seorang anak lebih memilih mengurung diri di kamar bersama gawainya dari pada bermain di luar, orang tua perlu mengambil langkah untuk membatasi akses digitalnya.
4. Penurunan Kinerja Akademik
Dampak serius lainnya dari kecanduan gawai adalah pada performa sekolah.
Saskhya mengungkapkan bahwa efektivitas belajar anak akan menurun drastis saat mereka sudah terlalu terikat pada gawai.
"Jika nilai anak menurun, ia menolak mengerjakan PR, bahkan sampai tidak mau sekolah, maka orang tua butuh bantuan profesional untuk anaknya," jelasnya.
Penurunan motivasi belajar dan penolakan terhadap tanggung jawab akademik merupakan sinyal darurat yang menandakan perlunya intervensi serius, termasuk kemungkinan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau ahli terkait.
Editor : Aryanto