Piala AFF U-23: Peta Kekuatan yang Terjungkir Balik di Grup A

JAKARTA, iNewsPemalang.id - Peta kekuatan Grup A Piala AFF U-23 telah robek dan digambar ulang. Apa yang di atas kertas tampak seperti jalan dua arah antara Indonesia dan Malaysia, kini memiliki persimpangan baru yang tak terduga bernama Filipina.
Kemenangan 2-0 mereka atas Harimau Muda bukan sekadar tiga poin; itu adalah sebuah gempa tektonik yang mengubah segalanya.
Kini, anak asuh Garrath McPherson itu berdiri di gerbang emas. Laga melawan Indonesia pada Jumat malam bukan lagi soal bertahan hidup, melainkan soal merebut takdir. Sebuah kemenangan, dan mereka tidak hanya lolos—mereka bisa dibilang sudah menjejakkan 99 persen kaki mereka di babak semifinal sebagai juara grup.
Mengapa begitu? Kalkulasinya sederhana, namun terasa brutal bagi lawan-lawannya.
Jika Filipina berhasil menaklukkan Garuda Muda, tugas terakhir mereka hanyalah menghadapi Brunei yang sudah babak belur. Di saat yang sama, Indonesia dan Malaysia harus saling "bunuh" di laga pamungkas. Dalam drama seperti itu, hasil imbang melawan Brunei pun sudah lebih dari cukup untuk mengunci takhta juara grup bagi Filipina.
Di turnamen dengan format seketat ini, menjadi juara grup adalah segalanya. Hanya tiga penguasa grup yang mendapat tiket otomatis ke surga semifinal. Satu tempat sisa diperebutkan lewat jalur runner-up terbaik—sebuah jalur penuh doa dan ketidakpastian.
Maka, bagi Timnas Indonesia U-23, laga Jumat nanti bukan lagi sekadar pertandingan. Itu adalah benteng pertahanan terakhir. Sebuah ujian kewaspadaan di tengah peta persaingan yang telah berubah total.
Editor : Aryanto