get app
inews
Aa Text
Read Next : BREAKING NEWS! Gempa Bumi Magnitudo 6,5 Guncang Garut, Getaran Terasa hingga Pemalang Jawa Tengah

Tragedi di Pesta Pernikahan Garut: Bocah 8 Tahun dan Lansia Tewas Terinjak, Satu Polisi Gugur

Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:51 WIB
header img
Penampakan ribuan warga berdesakan berebut makan gratis di pesta rakyat dalam acara pernikahan Wakil Bupati Garut dan Maula Akbar yang digelar di Alun-alun Garut, Jumat (18/7/2025). Foto: Istimewa

GARUT, iNewsPemalang.id - Suasana perayaan yang seharusnya penuh suka cita dalam rangkaian pernikahan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, dengan Maula Akbar, putra dari tokoh Jawa Barat Dedi Mulyadi, berubah menjadi tragedi memilukan pada Jumat (18/7/2025). 

Acara makan gratis untuk warga yang digelar di Alun-alun Garut berakhir petaka, merenggut tiga nyawa, termasuk seorang anak-anak dan seorang anggota polisi yang sedang bertugas.

Insiden tragis ini berpusat di gerbang barat Alun-alun Garut. Ribuan warga yang antusias untuk ikut serta dalam pesta rakyat tersebut berkumpul dan berdesakan hebat. Nahas, antusiasme massa yang tak terkendali berujung pada kericuhan fatal, di mana beberapa orang terinjak-injak di tengah kerumunan. Pihak kepolisian telah mengonfirmasi jatuhnya tiga korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Baru kami terpantau, ada tiga (korban tewas). Pas pesta (kejadiannya). Saat ini ketiga korban di rumah sakit," kata Kasatreskrim Polres Garut, AKP Joko.

Dua dari tiga korban merupakan warga sipil yang tewas akibat terimpit dan terinjak-injak massa. Mereka adalah:

 * Vania Aprilia, seorang bocah perempuan berusia 8 tahun.

 * Dewi Jubaedah, seorang wanita lansia berusia 61 tahun.

Keduanya sempat dilarikan ke RSUD dr. Slamet Garut, namun nyawa mereka tidak tertolong.

Seorang Polisi Gugur dalam Tugas

Korban ketiga adalah Bripka Cecep Saeful Bahri, seorang anggota Bhabinkamtibmas Polres Garut berusia 39 tahun, yang gugur saat menjalankan tugas kemanusiaan di lokasi.

Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Bripka Cecep meninggal dunia bukan karena terinjak-injak. Almarhum gugur setelah berjuang tanpa lelah mengatur massa dan mengevakuasi warga yang pingsan di tengah kerumunan.

"Setelah membantu mengatur dan mengangkat orang pingsan, korban istirahat duduk. Tiba-tiba yang bersangkutan itu pingsan kemudian meninggal dunia di lokasi," tutur Kombes Hendra. 

Jenazah Bripka Cecep kemudian dibawa ke Rumah Sakit Guntur Talun. Pihak kepolisian menyatakan akan melakukan penyelidikan mendalam terhadap insiden ini, termasuk mengevaluasi perencanaan dan sistem pengamanan yang diterapkan oleh pihak penyelenggara acara (event organizer).

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut