Memahami Sejarah dan Makna Spiritual di Balik Kuda Lumping Pemalang

3. Unsur Magis dan Spiritualitas yang Kental
Tak lengkap rasanya pertunjukan Kuda Lumping tanpa momen trance. Penari kerap mengalami kondisi kesurupan, dan dalam keadaan tersebut mereka melakukan atraksi ekstrem seperti makan kaca atau berjalan di atas bara api. Properti tambahan seperti cambuk, topeng, dan kain warna-warni menambah kekuatan visual dan mistis pertunjukan.
4. Ritual Sebelum dan Sesudah Pertunjukan
Setiap pertunjukan diawali dengan ritual pemanggilan restu leluhur oleh sesepuh kelompok seni. Doa dan sesaji dipersembahkan agar pertunjukan berjalan lancar dan para penari yang mengalami kesurupan dapat kembali sadar dengan selamat. Ritual ini memperkuat kesadaran spiritual kolektif dalam masyarakat Pemalang.
Makna Spiritual dalam Tradisi Kuda Lumping
Kuda Lumping bukan hanya sarana hiburan, melainkan juga jendela untuk memahami filosofi hidup masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi nilai spiritualitas. Setidaknya, ada empat makna utama yang terkandung dalam tradisi ini:
1. Penghormatan kepada Leluhur
Ritual yang mengiringi pertunjukan adalah bentuk penghormatan kepada para leluhur yang diyakini menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan alam gaib. Melalui doa dan sesaji, masyarakat menyampaikan rasa syukur dan harapan akan perlindungan dan keberkahan.
Editor : Aryanto