Bahasa Indonesia Makin Diminati Asing, Budaya "Slow Living" dan Konten Viral Jadi Daya Tarik Utama

JAKARTA, iNewsPemalang.id - Bahasa Indonesia kini tidak hanya digunakan oleh masyarakatnya, tetapi juga kian digemari oleh banyak warga asing di seluruh dunia. Data menunjukkan, bahasa ini sedang berada di jalur cepat untuk menjadi salah satu bahasa yang paling banyak digunakan oleh penutur non pribumi, dengan ketertarikan yang melonjak untuk mempelajarinya.
Peningkatan popularitas ini tidak lepas dari beberapa faktor menarik yang berhasil menyentuh hati para ekspatriat. Salah satu daya tarik utamanya adalah budaya "hidup santai" atau slow living yang banyak ditemukan di Indonesia.
Para pendatang sering kali terkesima oleh sikap ramah, ceria, dan pekerja keras masyarakat Indonesia, yang akhirnya menciptakan ikatan emosional kuat. Fenomena ini memotivasi mereka untuk belajar bahasa agar bisa menjalin persahabatan yang lebih erat.
Selain itu, pesona Indonesia juga didorong oleh pengaruh media sosial. Berbagai pencapaian dan konten viral, seperti musik dan video kreatif, telah membangun citra Indonesia sebagai negara yang "keren, kreatif, dan dinamis".
Hal ini memicu rasa penasaran global, bahkan mendorong banyak orang untuk sekadar mempelajari sapaan dasar dalam bahasa Indonesia agar bisa berinteraksi di media sosial.
Konten-konten viral dari Indonesia, baik yang bersifat edukatif maupun yang konyol dan menghibur, juga berhasil mencuri perhatian dunia. Konten-konten ini dianggap sebagai simbol hiburan yang unik dan kreatif, sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk mempelajarinya.
Maria Tadini dari Madagaskar, misalnya, merasa bahasa Indonesia mudah dipelajari karena strukturnya mirip dengan bahasa ibunya. Abel, yang mulai belajar sejak tahun 2021 di California, mengaku terinspirasi oleh keramahan dan kebijaksanaan orang-orang Indonesia yang ia temui.
Dengan semakin besarnya ketertarikan global ini, diprediksi bahasa dan budaya Indonesia akan terus berkembang pesat, didorong oleh citra positif dan kreatif yang ditampilkan oleh masyarakatnya di mata dunia.
Editor : Aryanto