Memilukan! Dua Kakak Beradik Tidur di Samping Jenazah Ibu Selama Dua Pekan, Hidup dengan Air Putih
KENDAL, iNewsPemalang.id – Kisah pilu datang dari Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal. Dua perempuan kakak beradik ditemukan lemas setelah hampir dua minggu bertahan hidup hanya dengan air putih, menemani jasad sang ibu yang telah membusuk di kamar.
Dikutip dari iNews Jateng, Selasa (4/11/2025), kedua gadis itu, Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (18), memilih tidak keluar rumah demi mematuhi pesan terakhir ibunya, Setyaningsih, agar tidak merepotkan orang lain.
Bau Busuk Jadi Petunjuk
Sabtu (1/11/2025), warga curiga mencium aroma menyengat dari rumah keluarga tersebut. Pintu terkunci rapat, sehingga warga bersama polisi terpaksa mendobrak masuk. Pemandangan menggetarkan hati pun tersaji, jenazah sang ibu terbujur di kamar, sementara kedua anaknya terbaring lemas di sisi almarhumah.
“Dari hasil pemeriksaan, ibu diperkirakan meninggal sekitar tujuh hari sebelumnya. Tidak ditemukan tanda kekerasan. Diduga korban meninggal karena sakit,” ujar Kapolsek Boja AKP Budijanto, Senin (3/11/2025).
Polisi menduga, pintu sengaja dikunci dari dalam. “Kemungkinan kedua anak korban berniat ikut meninggal bersama sang ibu,” imbuhnya.
Kedua gadis malang itu segera dievakuasi ke RS PKU Muhammadiyah Boja. Putri kini mulai pulih dan bisa berkomunikasi, sedangkan Intan masih menjalani perawatan intensif.
"Aku Nurut Sama Ibu"
Kisah tragis ini mengundang simpati Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, yang langsung menjenguk keduanya di rumah sakit. Dengan suara lirih, Putri menceritakan bagaimana ia dan adiknya bertahan hidup sejak 4 Oktober hanya dengan air putih.
“Ibu pesan nggak boleh minta tolong ke tetangga. Aku nurut sama ibu,” ucap Putri pelan di hadapan sang bupati.
Pemulihan dan Harapan Baru
Bupati Dyah menyatakan keprihatinannya dan memastikan pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan mereka. “Dalam 1x24 jam, BPJS mereka langsung aktif,” tegasnya.
Keduanya juga akan dibawa ke Panti Margi Utomo, Tembalang, Semarang, untuk pemulihan dan pelatihan kerja. “Mereka harus dipulihkan, dididik, dan diberi keterampilan supaya bisa mandiri,” katanya.
Bupati menambahkan, Intan diketahui memiliki keterbelakangan mental sehingga memerlukan penanganan khusus. Ia pun mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar.
“Jangan biarkan ada warga yang menderita sendirian. Apalagi janda dan anak yatim piatu,” tutupnya dengan nada tegas.
Editor : Aryanto