2 Drama Carut Marut Minyak Goreng Subsidi 14 Ribu di Indonesia

Arimbi Haryas Prabawanti
Minyak goreng curah (Foto: Istimewa)

PEMALANG, iNews.id - Carut marut dunia minyak goreng bagi masyarakat berekonomi rendah, atu minyak goreng curah tampak penuh lika-liku.

Mirisnya, drama perminyak gorengan di Indonesia justru datang dari para petinggi negeri.

Menurut pantauan iNews melalui sosial media, berikut ini beberapa masalah yang membelit rakyat terkait minyak goreng.

1. Beli Minyak Goreng Subsidi Harus Pakai Aplikasi Pedulilindungi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengatakan, perubahan sistem menggunakan Pedulilindungi dilakukan untuk membuat tata kelola distribusi MGCR menjadi lebih akuntabel dan bisa terpantau mulai dari produsen hingga konsumen.

“Sosialisasi dan masa transisi ini telah kita mulai dari hari ini (Senin) dan seterusnya selama dua minggu ke depan. Nantinya setelah masa sosialisasi dan transisi selama dua minggu selesai, barulah seluruh penjualan dan pembelian MGCR akan menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (28/6/2022).

2. Zulkifli Hasan Mengenalkan Minyak Goreng Sekaligus Mengkampanyekan Anaknya

Saat Menteri Koordinator atau Menko Luhut Binsar Panjaitan mengupayakan agar subsidi minyak goreng tepat sasaran dengan penggunaan aplikasi peduliLindungi, atau wajib memakai e-KTP, namun menteri perdagangan atau Mendag punya pilihan sendiri.

 

Mendag yang belum lama dilantik ini, memiliki cara tersendiri mengenalkan minyak goreng curah kepada masyarakat kelas bawah. Di acara kunjungan kerja di Bandar Lampung, Provinsi Lampung, ia mengenalkan minyak goreng curah yang dikelola pemerintah "Minyak Goreng Kita". Minyak goreng curah yang dikemas lebih apik.

Di Bandar Lampung, mendag Zulkifli Hasan mengenalkan minyak goreng curah dengan harga lebih murah yakni Rp10.000 per dua liter. Harga ini lebih murah daripada yang ditargetkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berharap minyak goreng curah mencapai Rp14.000 per liter atau bisa lebih baik di bawah harga tersebut.

Di aplikasi peduli lindungi yang digagas Menko Luhut, minyak goreng kita dijual dengan harga Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram. Dengan pembagian minyak goreng versi mendag Zulkifli Hasan, sebenarnya lebih murah dibandingkan ditargetkan Menko Luhut.

Sayangnya, pembagian minyak goreng versi mendag Zulkifli Hasan penuh syarat politik. Masyarakat mendapatkan minyak goreng tersebut gratis, karena nilai Rp10.000 dibayarkan oleh sang anak, Putri Zulya Safitri.

Editor : Anila Dwi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network