Pemalang, iNews.id - Sebagian orang menganggap terbangun pada malam hari, menjadi tanda ada makhluk tak kasat mata yang ingin mengajak Anda berkomunikasi. Untuk itulah, makhluk astral tersebut membangunkan Anda dari tidur karena tengah malam merupakan waktu terbukanya portal dunia lain.
Meski demikian, hingga kini, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan kebenaran mengenai teori terbangun tengah malam ini, sehingga sudah tentu hal ini mengarah pada mitos terbangun tengah malam.
Selain itu, ada juga teori yang menyebutkan bahwa minum alkohol sebelum tidur bisa mencegah Anda terbangun tengah malam. Dengan kata lain, alkohol bisa membuat Anda tidur lebih nyenyak.
Untuk teori ini, peneliti malah membuktikan hal sebaliknya. Menurut laman Sleep Foundation, kebiasaan minum alkohol sebelum tidur bisa membuat kualitas tidur menurun drastis. Memang, minum satu atau dua teguk alkohol bisa membuat sebagian orang menjadi rileks dan mengantuk. Namun, efek ini hanya berlangsung sementara pada awalnya.
Studi menunjukkan bahwa alkohol bisa mengganggu tahapan tidur. Selain itu, kandungan alkohol juga memicu Anda untuk mendengkur. Bagi Anda yang memiliki sleep apnea, gejalanya mungkin akan menjadi lebih parah. Akibatnya, bisa membuat Anda beberapa kali terbangun dari tidur.
Nah, untuk mengantisipasinya, berikut ini 5 hal penyebab seseorang bangun tengah malam yang perlu kamu ketahui:
Sebagian orang menganggap terbangun pada malam hari, menjadi tanda ada makhluk tak kasat mata yang ingin mengajak Anda berkomunikasi. Untuk itulah, makhluk astral tersebut membangunkan Anda dari tidur karena tengah malam merupakan waktu terbukanya portal dunia lain.
Meski demikian, hingga kini, tidak ada penelitian yang dapat membuktikan kebenaran mengenai teori terbangun tengah malam ini, sehingga sudah tentu hal ini mengarah pada mitos terbangun tengah malam.
Selain itu, ada juga teori yang menyebutkan bahwa minum alkohol sebelum tidur bisa mencegah Anda terbangun tengah malam. Dengan kata lain, alkohol bisa membuat Anda tidur lebih nyenyak.
Untuk teori ini, peneliti malah membuktikan hal sebaliknya. Menurut laman Sleep Foundation, kebiasaan minum alkohol sebelum tidur bisa membuat kualitas tidur menurun drastis. Memang, minum satu atau dua teguk alkohol bisa membuat sebagian orang menjadi rileks dan mengantuk. Namun, efek ini hanya berlangsung sementara pada awalnya.
Studi menunjukkan bahwa alkohol bisa mengganggu tahapan tidur. Selain itu, kandungan alkohol juga memicu Anda untuk mendengkur. Bagi Anda yang memiliki sleep apnea, gejalanya mungkin akan menjadi lebih parah. Akibatnya, bisa membuat Anda beberapa kali terbangun dari tidur.
Nah, untuk mengantisipasinya, berikut ini 5 hal penyebab seseorang bangun tengah malam yang perlu kamu ketahui:
Penyakit mental dan stres
Anda juga mungkin terbangun tengah malam karena memikirkan banyak hal, seperti pekerjaan, hubungan dengan kekasih, atau tugas kuliah yang tidak kunjung selesai. Akhirnya, Anda selalu pergi tidur dengan segala kecemasan yang tidak jarang berujung pada stres. Dan ternyata, insomnia merupakan salah satu gejala dan penyebab depresi dan kecemasan yang mengakibatkan Anda makin sulit untuk tidur.
3. Mendengkur
Mendengkur adalah kondisi umum yang dapat menyerang siapa saja. Biasanya, kebiasaan mendengkur lebih banyak terjadi pada laki-laki dan orang-orang yang kelebihan berat badan. Kebiasaan mendengkur, ternyata tidak hanya mengganggu pasangan tidur Anda, namun juga merusak kualitas tidur Anda sendiri. Kebiasaan tersebut bisa saja diobati dengan bantuan medis untuk mendapatkan tidur malam yang baik, berhubungan dengan OSA (obstructive sleep apnea).
4. Jet lag
Berpergian ke negara yang memiliki zona waktu berbeda, ternyata bisa berpengaruh terhadap waktu tidur Anda. Ini dinamakan jet lag. Tubuh kita memerlukan waktu hingga tiga hari untuk menyesuaikan diri dengan cahaya dan jadwal tidur baru di zona waktu yang lain. Ini dapat menyebabkan Anda kesulitan untuk tidur.
5. Perubahan hormon
Menopause, menstruasi, dan kehamilan adalah beberapa sumber utama masalah tidur di kalangan perempuan. Menurut National Sleep Foundation, sekitar 40% dari wanita perimenopause (orang-orang yang berada di masa transisi menopause) akan memiliki masalah tidur.
Editor : Anila Dwi
Artikel Terkait