PEMALANG, iNews.id - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surakarta menggelar giat Tasaruf Muharram 1444 H dan HUT RI ke-77.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Loji Gandrung rumah dinas Walikota Surakarta, Selasa (16/8/2022) pukul 08.00 WIB.
Ketua Panitia, Muhammad Anwar dalam laporannya menyampaikan, Baznas Kota Surakarta memberikan tasarof kepada 17 pelaku usaha, 8 mualaf, dan 45 beasiswa yatim-piatu yang terdampak Covid-19.
"Total Tasaruf yang disalurkan kepada penerima sebesar Rp 60 juta," kata Anwar kepada awak media.
Lebih lanjut, Anwar berharap, dengan Tasaruf tersebut, dapat dimanfaatkan oleh penerima, dan berkelanjutan.
Anwar mengatakan, pihaknya juga menyelenggarakan program sedekah minyak jelantah.
Untuk diketahui, program minyak jelantah merupakan salah satu bentuk usaha Baznas untuk menaikkan pendapatan zakat tahun 2022.
"Sedekah jelantah sendiri secara resmi dimulai hari ini, dan namun sebelumnya sudah pernah mengawali pada saat pembukaan kantor Baznas duku, dan dikantor ini sudah ada 2 drigen," katanya.
Dalam acara tersebut Baznas membagikan total 60 juta bantuan kepada 17 fakir miskin, 8 mualaf, dan 45 yatim piatu di Kota Surakarta.
Terkait mekanismenya, ia menjelaskan sedekah minyak jelantah dimulai dari masyarakat yang memilikinya bisa dibawa ke kantor Baznas untuk disedekahkan.
Kemudian, sambung dia, dari kantor Baznas nantinya akan membawa langsung ke pihak penerima atau dalam hal ini PT Lima Raya yang berlokasi Pedaringan, Kota Surakarta.
"Selanjutnya, dari hasil penjualan Baznas tersebut nantinya akan disalurkan kembali untuk fakir miskin, yatim piatu dan mualaf, atau membangun fasilitas MCK di wilayah yang membutuhkan," tuturnya.
Ia mengimbau, jelantah dari masyarakat jangan dibuang tapi dikumpulkan di botol-botol dan jika sudah terkumpul bisa dikirim ke Baznas atau masjid yang jadi unit pengelola Baznas dan akan diantar ke Baznas.
"Per kilo Rp 5 ribu rupiah untuk minyak jelantah," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Lima Raya, Respati Ardi mengatakan, minyak jelantah yang dikumpulkan akan diekspor ke sejumlah negara di benua Asia dan Eropa yakni India, Malaysia, dan Eropa.
"Kerjasama dengan Baznas merupakan pilot projek pemanfaatn limbah dengan baik. Agar masyarakat tidak membuang limbah minyak goreng sembarangan, ujarnya.
Ardi mengaku, minyak jelantah tersebut nantinya akan diekspor dan dioleh kembali menjadi bahan dari avtur atau bahan bakar pesawat terbang.
"Kan limbah jelantah ini tidak dikonsumsi dengan masnusia, akan diolah menjadi bio disel dan HVO (Hidrotreated Vegetable Oil) bahan dasar avtur," tukasnya.
Editor : Anila Dwi
Artikel Terkait