Dikatakan olehnya, biaya operasional budidaya nanas madu saat ini sangat tinggi, sedangkan hasil penjualannya tidak sebanding dengan biaya operasional dan perawatan.
"Secara kalkulasi antara pendapatan dengan pengeluaran tidak sebanding, salah salah saya bisa nombok," ucapnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pemberangusan tanaman nanas madu yang saat ini dapat dilihat di Desa Gombong/ Pertigaan Pilar serta beberapa titik di lingkungan RT 36, 38, 40 Desa Pulosari dan sejumlah wilayah tempat lainnya.
Berdasar keterangan beberapa petani nanas madu, harga buah nanas madu bisa berubah tergantung cuaca dan kondisi ekonomi masyarakat. Redupnya pasaran saat ini bisa sebabkan dari berbagai faktor, diantaranya musim hujan yang berkepanjangan dan perekonomian masyarakat yang belum pulih akibat pandemi.
Editor : Abdul
Artikel Terkait