Tinggal Hitungan Hari! Apa Sih Manfaat KTT G20 Bagi Masyarakat Indonesia

Lazarus Sandya Wella
KTT G20 di Bali

Jakarta, iNewsPemalang.id - Tinggal menghitung hari puncak kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan dilaksanakan di Bali, yakni pada 15-16 November 2022 mendatang. Sebelum kegiatan inti tersebut, setahun belakangan ini telah banyak dilakukan rangkaian kegiatan pertemuan-pertemuan pendahulu. Setidaknya sebanyak 438 event dan side event telah dilakukan di 25 kota Indonesia

Staf Ahli Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Kemaritiman Kemenko PMK Nyoman Shuida menjelaskan, penyelenggaraan rangkaian kegiatan KTT G20 telah membawa dampak langsung sekaligus membawa sebuah peluang besar bagi Indonesia.

Nyoman menuturkan, adanya KTT G20 telah menghidupkan sektor hospitality di Bali yang sebelumnya berhenti selama pandemi Covid-19. Dari sektor hospitality business, dikabarkan membutuhkan banyak tenaga kerja dalam menghadapi pertemuan puncak KTT G20 di Bali pada bulan November 2022 ini. 

"Tingkat keterisian kamar hotel khususnya di Bali sudah melonjak tinggi dibandingkan dengan saat masa pandemi 2021 lalu. Serapan tenaga kerja di sektor pariwisata, khususnya hotel, sudah mencapai sekitar 80 persen terhadap para pekerja yang saat masa pandemi dirumahkan," ungkap Nyoman dalam kegiatan FMB9, di Jakarta, pada Kamis pekan lalu. 

Lebih lanjut, menurut Nyoman, KTT G20 akan membawa keuntungan ekonomi secara langsung kepada Indonesia. Tak hanya dirasakan oleh lembaga-lembaga dan perusahaan besar, namun oleh masyarakat secara langsung. Sejumlah rangkaian pertemuan G20 yang berlangsung sejak beberapa bulan lalu hingga nanti jelas akan membawa dampak positif. Pertumbuhan sektor transportasi, akomodasi, UMKM, hingga pariwisata.

"Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, maka akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru di berbagai sektor, misal kuliner, fashion, dan lainnya," ucapnya.

Kemudian, nyoman mengatakan, manfaat dari KTT G20 juga akan terasa di sektor Kesehatan. Dalam konferensi akan ada tiga hal yang akan dibahas terkait sektor kesehatan, seperti sistem ketahanan kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global, serta pengembangan pusat studi serta manufaktur untuk pencegahan, persiapan dan respons terhadap krisis kesehatan yang akan datang.

"Tiga pembahasan tersebut bertujuan agar kolaborasi negara-negara G20 dapat merespon ancaman krisis kesehatan global seperti misalnya pandemi Covid-19 yang lalu," ungkapnya.

Selain dampak baik pada masyarakat, menurut Nyoman, juga perlu dilihat dampak dari peserta delegasi G20. Kesankesan baik yang didapat para delegasi selama pelaksanaan kegiatan juga akan menombulkan hubungan kerja sama yang baik dengan negara tersebut. 

"Sehingga hal tersebut dapat berdampak pada Indonesia misalnya dapat meningkatkan hubunga baik dalam kerja sama, hubungan ekspor impor, dan hubungan dengan masyarakat global," jelasnya. 

Editor : Lazarus Sandya Wella

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network