Jakarta, iNews - Seorang Perwira Tinggi (Pati) Polri bernama Yehu Wangsajaya, mempunyai gaya hidup sederhana yang jauh dari kata hedonisme.
Pasalnya, hal ini adalah suatu perbedaan signifikan di tengah - tengah gempuran gaya hidup serba mewah yang ditunjukkan oleh mayoritas jajaran Polri.
Disaat orang lain berlomba lomba pergi ke tempat kerja menggunakan mobil mewah dan kendaraan pribadi, Yehu justru lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum disekitarnya.
Yehu Wangsajaya menerapkan kebiasaan naik angkutan umum sejak tahun 2013. Ia memulai aktivitas hariannya saat keluar dari rumahnya yang berada di Komplek Kostrad, Kelurahan Tanah Kusir, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rumah selebar enam meter tersebut sudah ditempatinya sejak tahun 2010.
Ia pun terlihat mengenakan baju putih dan celana hitam yang tidak menunjukkan identitasnya sebagai seorang perwira.
Jenderal bintang satu ini melintasi komplek rumahnya dengan jalan kaki sejauh 200 meter menuju halte. Ia kemudian melanjutkan perjalanannya dengan menaiki bus Transjakarta dan transit guna pindah ke MRT Jakarta dan melakukan pemberhentian di stasiun ASEAN.
Setelah itu, ia kemudian melanjutkan berjalan kaki sejauh 150 meter menuju gedung Mabes Polri. Tepatnya di Jalan Trunojoyo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kebiasaan tersebut dilakukannya setiap hari dalam perjalanannya menuju ke tempat kerja.
"Saya melakukan ini rutin sejak tahun 2013. Jadi rumah saya ke halte Transjakarta itu 200 meter, dekatlah. Dari situ, sambung ke MRT sampai Mabes, aman tidak ada macet. Kadang-kadang naik angkot," kata Yehu.
Menurut Yehu, keuntungan yang didapat saat ia menaiki angkutan umum adalah biaya yang murah dan juga antimacet. Selain itu, ia juga dapat lebih cepat sampai kentor ketimbang harus menggunakan kendaraan pribadi.
Kebiasaan tersebut rupanya terbentuk saat ia menempuh pendidikan di Tokyo dan Amerika Serikat (US).
Dia juga sempat membagikan ceritanya mengenai warga di negara maju yang lebih suka bepergian menggunakan angkutan umum. Termasuk para siswa yang tidak mengeluh saat diajak menaiki beberapa transportasi umum untuk mengelilingi ibu kota Jepang tersebut.
"Jadi saya masuk kampus, sampai kampus 'hari ini kan akan city tour, kita keliling Kota Tokyo. Rupanya diajak jalan kaki, naik MRT, naik angkutan umum, dan tidak ada yang komplain, semua senang," kata mantan Kapolres Minahasa tersebut.
Yehu mengaku bahwa kebiasaan yang dilakukannya bukan hanya saat ia menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Jemen Itwasum Polri di Mabespolri Jakarta Selatan, melainkan saat dimutasi sebagai Kabag Pengembangan Multi Media Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) tahun 2013 - 2017 di Jakarta Pusat, ia pun masih tetap menaiki angkutan umum tanpa rasa malu kepada masyarakat yang melihatnya.
Alih - alih merasa gengsi, Yehu justru merasa tidak pantas saat ia menerapkan gaya hidup mewah disaat masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya serba kesusahan.
"Polisi itu pelayan dan pelindung masyarakat. Kalau saya jalan masuk kampung, masih banyak masyarakat hidupnya sederhana. Batin saya bilang 'kalau saya melebihi mereka gaya hidup saya sebagai polisi kan disumpah, masyarakat kan bos, harus di atas saya dunk'. Kenyataannya masih ada yang hidupnya susah, saya itu beruntung," jelas Yehu.
Yehu bahkan terang terangan mengajak semua lapisan masyarakat untuk menikmati fasilitas transportasi yang sudah disediakan oleh Ibu Kota. Sehingga bisa meninggalkan angkutan pribadi dan mengurangi kemacetan.
"Saya pikir mesti gitu, bangsa Indonesia. Kita tinggalkan angkutan pribadi itu," ajaknya.
Bukan hanya Yehu Wangsajaya yang gencarkan gaya hidup sederhana, Presiden Joko Widodo juga sempat menyinggung mengenai gaya hidup serba mewah yang ditunjukkan oleh anggotanya pada saat mengumpulkan ratusan pejabat Polri di di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/10/2022).
"Saya ingatkan yang namanya Kapolres, Kapolda yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi ngerem total, masalah gaya hidup, jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati," kata Jokowi dalam tayangan yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden.
Selain itu, Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit juga sempat menghimbau para personel Polri untuk menjaga sikap maupun perilaku agar jauh dari sorotan publik.
"Jadilah teladan bagi anggota di lapangan. Biasakan perilaku hidup sederhana dan tidak hedonis,"ujarnya.
Editor : Sandi
Artikel Terkait