PEMALANG, iNews.id - Desa Pedurungan RT. 01 RW. 08 di Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang sejak lama dikenal sebagai sentra kerajinan batu bata merah yang terbuat dari tanah liat.
Salah satu warga pembuat batu bata, Suharyo, ketika ditemui di lokasi pembakaran batu bata merah di Desa Pedurungan pada Selasa (15/11/2022), mengatakan bahwa pembuat batu bata merah kini banyak dari desa lain, karena batu bata merah saat ini sangat dibutuhkan untuk pembangunan perumahan dan bangunan gedung lainnya.
"Saat ini kebanyakan yang membuat sebagian adalah pendatang dari desa lain," ucapnya
Melihat proses pembakaran batu bata merah ternyata membutuhkan waktu yang sangat lama, tergantung kapasitas yang ada di tungku tobong pembakaran batu bata, ada yang sampai 1 hari 1 malam.
Menurut Suharyo, untuk 10 ribu batu bata merah memerlukan waktu pembakaran sedikitnya 13 hingga 15 jam. Batu bata itu ditumpuk di dalam tungku tobong dan dibakar dengan mengunakan merang, dedak, dan kayu bakar.
"Kendalanya cuma pada saat hujan saja mas, karena pembuatan batu bata merah ini memang mengandalkan cahaya matahari yang cukup kuat artinya panas mas," terangnya.
Sementara, menurutnya, kayu yang dibutuhkan untuk membakar batu bata merah biayanya bisa mencapai Rp1,5 juta, untuk pembelian dedak bisa mencapai sampai Rp300 ribu, sedangkan ongkos tenaga yang membakar Rp2 juta.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait