Pemalang, iNews - Pemalang terkenal dengan kuliner tradisional nya yang disebut Apem Comal. Seperti namanya, kue ini banyak ditemukan di kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang tepatnya di Pasar Comal.
Asal nama Apem sendiri berasal dari bahasa Arab yakni 'afuan' atau 'afuwwun' yang berarti pengampunan. Untuk itu, masyarakat Jawa mengartikan bahwa kue Apem merupakan salah satu simbol pengampunan.
Uniknya, sentra produksi Kue Apem Comal sebenarnya bukan berada di kawasan Comal loh. Melainkan di Desa Bantul, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan. Bahkan desa ini juga disebut sebagai Desa Apem sebab mayoritas warganya merupakan seorang produsen Kue Apem.
Masyarakat Kesesi menyebutkan bahwa Kabupaten Pemalang dijadikan sebagai tempat pemasaran kue legendaris tersebut karena letaknya yang strategis yakni di kawasan Jalur Pantura. Sehingga orang - orang akan lebih mudah menemukan jajanan tradisional tersebut. Hingga saat ini, kue tradisional itupun dikenal dengan nama Apem Comal.
Apem Comal sendiri memiliki perbedaan dengan kue apem pada umumnya. Proses pembuatannya menggunakan tepung beras yang dicampur dengan gula jawa atau gula aren sehingga menghasilkan warna cokelat alami yang khas. Adonan tersebut kemudian dibentuk bulat pipih dan disajikan di atas daun pisang. Rasanya yang enak, tentu saja sangat cocok di lidah masyarakat Indonesia.
Apem Comal sendiri dapat dijadikan sebagai buah tangan usai mengunjungi Kabupaten Pemalang, namun kue tradisional ini hanya tahan selama 24 jam sehingga setelah dibeli harus segera dihabiskan.
Dari beberapa rumah produksi kue apem di Kesesi, kue apem Bu Menis merupakan kue apem terpopuler dan legendaris. Karena rasanya yang legit, tidak terlalu manis, dan sedikit rasa asam membuat kue buatanya paling banyak diminati.
Kue apem Bu Menis dibuat dengan gula kelapa kualitas super sehingga menghadirkan rasa yang lebih manis dan warna cokelat yang lebih pekat dari gula kelapa biasanya. Tak hanya itu, Bu Menis juga mencampurkan adonan biang ke dalam adonan kue apem selanjutnya. Sebagai informasi, adonan biang adalah adonan kue apem sebelumnya guna membuat tekstur adonan lebih kenyal.
Adonan yang sudah siap kemudian di kukus menggunakan kayu sengon yang dibakar. Selain tahan lama, kayu ini juga memiliki panas yang merata. Hal itulah yang membedakan antara kue apem produksi Bu Menis dengan produsen lainnya.
Untuk menikmati Kue Apem Comal sendiri masyarakat hanya perlu mengeluarkan uang senilai seribu rupiah saja, serta dapat dengan mudah menemukan jajanan kue tradisional ini di sekitar Pasar Kesesi maupun Pasar Comal.
Editor : Sandi
Artikel Terkait