2. Pandemi Belum Benar - Benar Berakhir
Dalam kosakata Bahasa Jawa, Jayabaya mengungkapkan sebuah istilah yang berbunyi "Akeh wong dicokot lemut mati. Lan akeh wong dicokot semut sirno," yang berarti "Banyak orang yang digigit nyamuk mati dan banyak orang yang digigit semut hilang,".
Metafora ini merujuk pada sebuah virus yang kemungkinan akan menyebabkan pandemi pada tahun yang akan datang. Virus tersebut digambarkan layaknya sebuah nyamuk dan juga semut.
3. Resesi Dunia
Ramalan ketiga bukan hanya mencangkup wilayah Nusantara, melainkan seluruh negara di dunia. Pasalnya dalam ramalan ini, Jayabaya menyebutkan sebuah kalimat yang berbunyi 'wong golek pangan koyo gabah diinteri,'
Kalimat tersebut memiliki arti dimana manusia akan merasa kelabakan dalam bertahan hidup, layaknya beras yang digoyang - goyangkan di dalam tampah (alat yang digunakan untuk mengayak beras dan terbuat dari anyaman bambu).
Editor : Lazarus Sandya Wella
Artikel Terkait