PEMALANG, iNewsPemalang.id - Pasca kericuhan yang terjadi akibat bentrok antara anggota PWI LS dan massa FPI dalam pengajian Habib Rizieq Syihab, pada Rabu (23/7/25) malam kemarin, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Pemalang akhirnya buka suara.
Menanggapi insiden yang menjadi perhatian publik tersebut, Forkopimda Pemalang, yakni Bupati Anom Widiyantoro, Dandim 0711 Pemalang Letkol Inf Muhammad Arif, dan Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, menggelar konferensi pers bersama di Pendopo Kabupaten, Jumat (25/7/25) pagi.
Dalam konferensi tersebut, ketiganya menyampaikan sikap tegas terkait insiden yang berpotensi memecah kerukunan masyarakat Pemalang.
“Kami menyesalkan kejadian tersebut. Negara tidak boleh kalah oleh tindakan-tindakan anarkis. Aparat akan bertindak sesuai hukum,” kata Letkol Inf Muhammad Arif.
Hal senada juga disampaikan Bupati Anom Widiyantoro, Ia mengatakan bahwa pemerintah daerah akan memastikan situasi kondusif dan menyerukan semua pihak untuk menahan diri serta mengedepankan dialog.
“Pemalang adalah tanah damai. Semua pihak harus menahan emosi dan menghormati hukum. Tidak ada tempat bagi kekerasan,” kata Anom.
Sementara itu, Polres Pemalang akan terus mengusut dan menyelidiki kasus bentrokan tersebut dan memastikan proses hukum akan berjalan sebagaimana mestinya.
Kapolres Eko Sunaryo menjelaskan, pihaknya sudah mengamankan beberapa orang untuk dimintai keterangan, dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait