Indonesia Darurat Bocil! Anak-anak Semakin Langka, Bangku SD Kian Kosong, Apa Penyebabnya?

Aryanto
Populasi generasi Z dan generasi Alpha di Indonesia menurun drastis. Foto: Ilustrasi/ Freepik

Selain itu, biaya hidup yang tinggi, pendidikan perempuan yang semakin maju, urbanisasi, dan akses kontrasepsi yang lebih luas membuat banyak pasangan menunda punya anak, atau membatasi untuk memiliki anak.

Di balik angka kelahiran yang menurun di masyarakat, ada beban finansial yang membayangi mereka. Seperti menghitung biaya bahwa membesarkan satu anak di kota besar bisa menghabiskan Rp700 juta hingga Rp1,3 miliar hingga mereka dewasa. Belum lagi kekhawatiran orang tua soal masa depan anak. 

Semua itu tentu bukan tanpa alasan. Mulai dari harga kebutuhan pokok yang terus naik, ancaman PHK, hingga ketidakpastian ekonomi, membuat para pasangan rumah tangga menjadi pesimis untuk memiliki anak.

Bayangkan! Jika tren ini terus berlanjut, maka sekolah dasar akan menghadapi tantangan efisiensi. Ruang kelas berpotensi kosong, alokasi guru dan anggaran menjadi kurang optimal, dan distribusi sekolah harus dievaluasi ulang.

Jumlah murid yang terus menurun juga akan berdampak pada rasio guru terhadap siswa. Di satu sisi membuka peluang untuk meningkatkan kualitas pengajaran, tapi sekaligus menimbulkan dilema biaya operasional.

Editor : Aryanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network