Objek Wisata di Pemalang Mengalami Penurunan Pengunjung Signifikan

Aryanto
Objek wisata Bukit Tangkeban Nyalembeng Pulosari Pemalang. Foto: Dok. Pulosari

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Sejumlah objek wisata di Kabupaten Pemalang mengalami penurunan pengunjung. Ironisnya, penurunan wisatawan ini justru terjadi saat pemerintah tengah gencar menggalakan program desa wisata. Salah satunya adalah Bukit Tangkeban di Desa Nyalembeng Kecamatan Pulosari, jumlah pengunjung belakangan ini menurun drastis.

Kepala Desa Nyalembeng, Kunedi, mengatakan bahwa kondisi itu terjadi sejak pandemi COVID-19 hingga sekarang. Hal ini tentu berdampak pada sektor pariwisata yang digadang sebagai andalan pendapatan desa untuk mendorong perekonomian masyarakat.

"Penurunan pengunjung terjadi sejak pandemi COVID-19. Salah satu faktornya adalah kondisi ekonomi masyarakat yang lesu. Selain itu, bertambahnya jumlah persaingan objek wisata yang hampir ada di setiap desa di kabupaten Pemalang juga menjadi sebab," kata Kunedi pada iNews Pemalang, Kamis (25/9/2025).

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Desa Clekatakan, Sutrisno. Objek wisata Igir Kandang yang berada di wilayahnya juga mengalami penurunan pengunjung secara signifikan. Problem yang dihadapi tak jauh berbeda dengan Bukit Tangkeban di Desa Nyalembeng.

Berdasar pengamatan sejumlah ahli, penurunan jumlah wisatawan atau pengunjung di objek wisata di Pemalang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab dan dampak yang dapat terjadi:

Penyebab Penurunan Jumlah Pengunjung:

  • Kurangnya Promosi dan Pemasaran

Banyak objek wisata yang tidak dipromosikan dengan baik, baik di media sosial, website, maupun melalui event. Tanpa pemasaran yang tepat, potensi wisata di Pemalang bisa jadi tidak diketahui oleh banyak orang, terutama wisatawan luar daerah.

  • Fasilitas yang Tidak Memadai

Beberapa objek wisata di Pemalang mungkin tidak memiliki fasilitas yang memadai seperti tempat parkir, toilet yang bersih, area istirahat, hingga fasilitas keamanan yang kurang terjaga. Hal ini dapat mengurangi kenyamanan wisatawan, sehingga mereka memilih untuk tidak datang kembali atau beralih ke destinasi lain.

  • Keterbatasan Aksesibilitas

Jalan menuju objek wisata yang rusak atau sulit dijangkau dengan kendaraan umum bisa menjadi penghalang utama bagi wisatawan. Aksesibilitas yang buruk bisa membuat wisatawan malas untuk berkunjung, terutama bagi mereka yang datang dari luar kota.

  • Kurangnya Pengelolaan dan Inovasi

Banyak objek wisata yang tidak mengalami pembaruan atau inovasi dalam hal kegiatan dan atraksi yang ditawarkan. Tanpa adanya variasi baru atau peningkatan kualitas pelayanan, pengunjung bisa merasa bosan dan memilih untuk mencari destinasi wisata baru yang lebih menarik.

  • Faktor Ekonomi dan Pandemi

Setelah pandemi COVID-19, banyak orang yang masih membatasi kegiatan bepergian karena faktor ekonomi atau kekhawatiran kesehatan. Hal ini tentu berdampak pada sektor pariwisata, termasuk di Pemalang.

  • Kurangnya Kerjasama dengan Sektor Terkait

Kolaborasi antara pemerintah daerah, pengelola objek wisata, dan pihak swasta (misalnya penginapan, restoran, transportasi) sangat penting. Tanpa adanya sinergi, sektor pariwisata bisa kekurangan dukungan dan tidak berkembang dengan optimal.

  • Persaingan dengan Destinasi Lain

Pemalang mungkin bersaing dengan kota-kota wisata terdekat seperti Semarang, Pekalongan, atau Tegal yang menawarkan objek wisata dengan fasilitas lebih lengkap dan lebih dikenal. Jika Pemalang tidak memiliki keunikan atau daya tarik yang menonjol, wisatawan bisa memilih destinasi yang lebih populer.

Dampak Penurunan Pengunjung:

  • Penurunan Pendapatan Daerah

Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan penting bagi daerah. Penurunan jumlah wisatawan berimbas langsung pada berkurangnya pendapatan dari sektor pariwisata, seperti tiket masuk, parkir, restoran, dan penginapan.

  • Tersendatnya Pekerjaan dan Usaha Lokal

Banyak usaha lokal yang bergantung pada wisatawan, seperti warung makan, toko suvenir, hingga jasa transportasi. Penurunan jumlah pengunjung bisa menyebabkan banyak usaha ini kesulitan dan bahkan tutup, sehingga mengurangi lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.

  • Kehilangan Peluang Pembangunan

Dengan menurunnya jumlah wisatawan, Pemalang mungkin kehilangan peluang untuk berkembang menjadi daerah tujuan wisata yang lebih dikenal. Potensi ekonomi yang bisa diperoleh dari sektor pariwisata menjadi terbatas.

  • Dampak Sosial dan Budaya

Pariwisata juga dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya dan tradisi lokal. Jika jumlah pengunjung menurun, kesempatan untuk mempromosikan budaya dan kearifan lokal Pemalang menjadi lebih terbatas, sehingga identitas daerah bisa terlupakan.

  • Berkurangnya Investasi di Sektor Pariwisata

Investor dan pihak swasta mungkin enggan untuk berinvestasi dalam sektor pariwisata di Pemalang jika ada penurunan jumlah pengunjung. Hal ini bisa menghambat pembangunan infrastruktur dan fasilitas yang dibutuhkan untuk menarik wisatawan lebih banyak lagi.

Solusi untuk Mengatasi Penurunan Pengunjung:

  • Peningkatan Promosi dan Branding Daerah

Pemalang perlu meningkatkan branding dan promosi objek wisatanya, baik secara online maupun offline. Menggunakan platform media sosial, bekerja sama dengan influencer, dan mengadakan event-event tertentu dapat menarik lebih banyak wisatawan.

  • Perbaikan Infrastruktur dan Fasilitas

Pemerintah daerah harus memastikan bahwa objek wisata memiliki fasilitas yang memadai dan akses yang mudah. Pembangunan atau perbaikan jalan, peningkatan keamanan, dan kebersihan dapat membuat wisatawan merasa nyaman.

  • Inovasi dalam Atraksi dan Aktivitas Wisata

Menambahkan atraksi baru, seperti kegiatan outdoor, festival budaya, atau pengalaman unik yang tidak ada di tempat lain, bisa menjadi daya tarik tersendiri.

  • Menggali Potensi Wisata Alam dan Budaya

Pemalang memiliki potensi wisata alam yang cukup baik, seperti pantai, air terjun, dan gunung. Pengelolaan dan pemanfaatan potensi ini dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dapat menarik wisatawan yang lebih banyak.

  • Kolaborasi dengan Pihak Swasta dan Masyarakat Lokal

Membangun kemitraan dengan pengusaha lokal, penginapan, restoran, dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan daya tarik dan kualitas pariwisata di Pemalang sangat penting. Ini juga akan memberikan dampak langsung pada ekonomi lokal.

Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan sektor pariwisata di Pemalang bisa pulih dan berkembang lebih baik di masa depan.

Editor : Aryanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network