Pemalang Siaga: Curah Hujan Tinggi di Masa Pancaroba, Waspada Banjir dan Longsor

Aryanto
Intensitas tinggi curah hujan di Kabupaten Pemalang pada Oktober 2025, masyarakat diimbau waspada. Foto: Istimewa

PEMALANG, iNewsPemalang.id – Kabupaten Pemalang kembali diguyur hujan dengan intensitas tinggi sepanjang Oktober 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, fenomena kemarau basah masih melanda sejumlah wilayah, termasuk Jawa Tengah, yang menyebabkan hujan tetap turun meski sudah memasuki musim kemarau. Kondisi ini meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor.

Curah Hujan di Atas Normal

Menurut prakiraan BMKG, sebagian besar wilayah Indonesia pada Oktober ini masuk kategori curah hujan menengah hingga tinggi, dengan akumulasi mencapai 100–500 milimeter per bulan.

Pemalang sendiri belum merilis data spesifik, namun sebelumnya sudah masuk dalam status siaga curah hujan tinggi, menandakan wilayah ini cukup rentan terhadap dampak cuaca ekstrem.

Dalam prospek cuaca mingguan pada Oktober 2025, BMKG memperingatkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Jawa Tengah, termasuk Pemalang, selama masa peralihan musim.

Fenomena "Kemarau Basah" Masih Berlanjut

BMKG menjelaskan, musim kemarau tahun ini mengalami keterlambatan. Akibatnya, hujan masih turun deras di sejumlah daerah yang seharusnya sudah mulai kering.

Di Pemalang, kondisi geografis yang berupa pesisir dan perbukitan memperkuat pembentukan awan konvektif pada sore hingga malam hari — penyebab utama hujan lebat lokal.

Pemanasan permukaan dan labilitas atmosfer di masa pancaroba turut memperbesar peluang hujan intens.

Risiko dan Dampak di Lapangan

Cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan:

  • Genangan dan banjir lokal, terutama di kawasan perkotaan dan pesisir dengan drainase buruk.
  • Longsor dan runtuhan tanah di daerah lereng yang jenuh air.
  • Gangguan transportasi dan infrastruktur, termasuk jalan rusak, akses tertutup, dan visibilitas menurun akibat hujan deras serta angin kencang.
  • Dampak pada sektor pertanian, seperti genangan lahan dan meningkatnya risiko penyakit tanaman akibat kelembapan tinggi.


Editor : Aryanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network