Potret Petani Desa Wanarata Pemalang, Bertaruh Nyawa Menyeberangi Sungai Demi Mengangkut Hasil Panen
PEMALANG, iNewsPemalang.id — Di Dusun Kedungsambi, Desa Wanarata, Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, aktivitas bertani bukan sekadar soal menanam dan memanen. Bagi warga setempat, setiap perjalanan menuju sawah maupun saat membawa pulang hasil panen adalah pertaruhan nyawa. Tidak adanya jembatan membuat para petani terpaksa menyeberangi aliran Sungai Lumeneng dengan cara manual, memikul hasil pertanian di atas pundak sementara kaki mereka menapak di bebatuan licin dan arus sungai yang tidak menentu.
Sepanjang tahun, sungai itu menjadi satu-satunya akses tercepat bagi para petani menuju lahan mereka. Ketika musim kemarau, arus air memang cenderung dangkal, namun tetap menyisakan risiko tergelincir. Situasi semakin berbahaya ketika musim hujan tiba. Debit air meningkat tajam, arus menjadi deras, dan banjir kerap datang tiba-tiba. Pada kondisi seperti itu, warga harus menunda aktivitas pertanian atau terpaksa menempuh jalan memutar sejauh beberapa kilometer, yang tentu menghambat pekerjaan dan menambah ongkos produksi.
“Kalau hujan deras, kami tidak berani menyeberang. Tapi kalau panen sudah waktunya, mau tidak mau kami tetap memaksakan diri,” ujar Harto, seorang petani setempat. Ia mengaku beberapa kali melihat warga terpeleset hingga hanyut, meski beruntung berhasil diselamatkan warga lain.
Situasi ini menjadi keprihatinan pemerintah Desa Wanarata. Kepala Desa Wanarata, Elok Rachmawati, mengatakan bahwa kebutuhan akan jembatan penyeberangan bukan lagi sekadar keinginan, melainkan kebutuhan mendesak untuk keselamatan warganya.
“Harapan kami selaku pemerintah desa, ada perhatian pemerintah daerah untuk membantu membangun jembatan, agar petani mudah mengangkut hasil panen. Terlebih jika cuaca hujan, banjir mengancam keselamatan warga yang menyeberangi Sungai Lumeneng, sangat mengkhawatirkan,” kata Elok, Senin (1/12/2025).
Ia menegaskan, jembatan tersebut akan memberikan dampak besar bagi perekonomian dan kesejahteraan warga. Selain mempermudah akses petani, jembatan juga akan membuka peluang mobilitas yang lebih aman bagi pelajar, pedagang, serta warga yang beraktivitas di luar dusun.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait
