PEMALANG, iNewsPemalang.id – Intensitas hujan di wilayah Pemalang Selatan meningkat tajam sejak akhir Desember 2025, dan diperkirakan berlanjut hingga awal 2026. Kondisi ini sejalan dengan puncak musim hujan yang melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah, termasuk saat perayaan Natal dan menjelang Tahun Baru.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat Jawa Tengah telah memasuki fase puncak musim hujan. Aktifnya Monsun Asia serta kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) negatif memperkuat suplai massa udara basah ke wilayah Indonesia, sehingga memicu curah hujan tinggi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Pemalang.
BMKG mengeluarkan peringatan dini hujan lebat untuk periode 21–31 Desember 2025. Sejumlah wilayah di Jawa Tengah, termasuk Pemalang, berstatus siaga. Prakiraan menunjukkan curah hujan berkisar 200–300 milimeter per dasarian, dengan potensi hujan lebat hingga sangat lebat di beberapa titik.
Di Pemalang Selatan, dampak cuaca basah ini mulai terasa signifikan. Hujan dengan intensitas tinggi terjadi hampir setiap hari, terutama menjelang akhir bulan. Kondisi tersebut meningkatkan risiko luapan sungai dan saluran drainase, khususnya saat hujan turun dalam durasi panjang.
Selain genangan dan banjir lokal di kawasan permukiman rendah, potensi longsor juga mengancam wilayah perbukitan dan lereng, terutama jika hujan deras berlangsung secara beruntun.
BMKG memprakirakan hujan ringan hingga sedang masih akan mendominasi wilayah Kabupaten Pemalang selama periode Natal hingga beberapa hari menjelang Tahun Baru. Namun, hujan deras disertai petir berpotensi terjadi secara tiba-tiba, khususnya di wilayah pedalaman dan selatan.
Menyikapi kondisi tersebut, warga Pemalang Selatan diimbau meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta rutin memantau informasi cuaca resmi dari BMKG, menjaga kebersihan saluran air, serta menghindari aktivitas di sekitar sungai dan lereng curam saat hujan lebat.
BMKG juga mengingatkan potensi peningkatan debit air pada malam hingga dini hari, waktu di mana hujan intens kerap terjadi.
Curah hujan tinggi di penghujung tahun ini merupakan bagian dari dinamika musim hujan di wilayah selatan khatulistiwa. Meski tergolong pola musiman, dampak hidrometeorologi seperti banjir dan longsor tetap berpotensi terjadi apabila tidak diantisipasi dengan baik. Masyarakat diimbau tetap tenang, namun siaga menghadapi perkembangan cuaca ekstrem.
Editor : Aryanto
Artikel Terkait
