PEMALANG, iNews.id - Pandemi Covid-19 membuat setiap orang harus lebih banyak berkegiatan di rumah untuk menghindari penularan.
Dampak positif dari situasi ini adalah setiap anggota keluarga menjadi punya lebih banyak waktu untuk berkumpul dan berkomunikasi.
Tentu saja ini merupakan momentum yang sangat jarang terjadi sebelum pandemi menyerang karena masing-masing sibuk dengan ragam aktivitas di luar rumah.
Salah satu kegiatan keluarga yang makin sering dilakukan saat pandemi, yakni makan bersama di rumah.
Tak sekadar mengisi perut yang keroncongan, makan bersama juga memiliki banyak manfaat untuk mengeratkan ikatan keluarga dan tumbuh kembang si kecil.
Apa saja manfaat itu? Yuk langsung saja kita simak ulasan berikut ini:
1. Mengenalkan berbagai jenis makanan kepada anak
Seringkali anak tidak menghabiskan sayur atau nasinya saat makan sendiri atau hanya ditemani pengasuh. Dengan makan bersama, orangtua dapat memantau pola makan anak sehari-hari.
Selain itu, orangtua pun dapat mengenalkan berbagai variasi makanan dan menjelaskan manfaatnya untuk tubuh anak. Dengan begitu, anak tidak pilih-pilih makanan dan mau menghabiskan isi piringnya.
Sebuah survei yang dilakukan pada 2000 menunjukkan, anak berusia 9 hingga 14 tahun yang selalu makan bersama keluarganya mengaku lebih doyan sayur dan buah. Mereka juga lebih jarang mengonsumsi makanan dan minuman tak sehat, seperti gorengan dan soda.
2. Mengendalikan porsi makan
Pandemi membuat para orangtua harus memasak sendiri untuk keluarga, sehingga terjamin kualitas gizi dan higienitasnya. Dengan memasak sendiri, kita juga bisa memperkirakan seberapa banyak porsi yang tepat untuk memenuhi nutrisi keluarga.
Sementara itu, kalau makan di restoran, porsinya seringkali terlalu sedikit atau justru terlalu banyak dengan harga yang tidak murah.
Dengan makan di rumah, tentunya kita dapat menghemat pengeluaran daripada selalu makan di restoran.
3. Meningkatkan komunikasi keluarga
Makan bersama dalam satu meja membuat anggota keluarga bisa berkumpul dan menjalin komunikasi. Mulai saja dengan obrolan ringan seputar film, musik, perkembangan belajar anak, dan sebagainya.
Komunikasi ringan itu bermanfaat untuk mempererat ikatan dan konektivitas masing-masing anggota keluarga.
Selain itu, anak-anak pun menjadi lebih percaya diri dalam mengutarakan pendapat dan opini. Dalam memontum ini, kita dapat membimbing dan menstimulasi cara berkomunikasi mereka menggunakan kata-kata yang sopan dan santun.
Karena sudah terlatih berbincang bersama kita, nantinya si kecil tidak takut dan malu lagi ketika berbicara dan berhadapan dengan orang yang lebih tua.
4. Mengajarkan etika di meja makan
Makan bersama keluarga juga dapat membantu mengajarkan etika yang baik pada anak-anak.
Pasalnya, anak-anak bisa belajar menjadi pendengar yang baik ketika orang lain sedang berbicara dan belajar menghormati anggota keluarga.
Kemudian, anak belajar pula cara menggunakan alat makan dengan baik dan tidak mengeluarkan suara berisik ketika mengunyah makanan.
Kita juga bisa lho menstimulasi keterampilan dan rasa tanggung jawab anak dengan memintanya membantu menyiapkan makanan dan membereskan meja makan.
5. Mencegah perilaku berisiko
Hasil penelitian yang dilakukan Center of Addiction and Substance Abuse (CASA) di Amerika Serikat mengemukakan, makan bersama keluarga bisa mencegah perilaku berisiko kepada anak dengan cukup signifikan.
Pada kasus-kasus tertentu, anak yang tidak terbiasa makan bersama dan kurang komunikasi dengan orangtua cenderung berperilaku negatif.
Saat tumbuh remaja, anak pun berisiko 3,5 kali mencoba obat-obatan terlarang. Mereka juga berpeluang 2,5 kali mencoba rokok dan 1,5 kali lebih mungkin mencoba minuman beralkohol.
Oleh karena itu, para ahli percaya makan bersama keluarga bisa membantu orangtua mendeteksi dan memantau kemungkinan anak-anak terjerumus pengaruh buruk sejak dini.
Editor : Anila Dwi