get app
inews
Aa Read Next : Potret Ojek Perahu di Kali Elon Pemalang

Pengrajin Anyaman Bambu Geribik di Pemalang Lesu Pembeli, Butuh Perhatian Pemerintah Daerah

Sabtu, 18 Juni 2022 | 21:56 WIB
header img
Rinto Raharjo, pengrajin anyaman bambu Geribik, Pemalang. Sabtu (18/6/2022). Foto: iNews ID/ Aryanto

PEMALANG, iNews.id - Pengrajin anyaman bambu, khususnya Geribik, saat ini mungkin sudah sangat sedikit ditemui. Hasil produk kerajinan tangan anyaman bambu pun seiring kemajuan zaman sudah tersisihkan.

Tapi tidak untuk bapak 3 orang anak ini. Rinto Raharjo, pria usia 45 tahun, warga desa Pedurungan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini masih menekuni profesinya sebagai pengrajin anyaman bambu, pembuat Geribik.


Kerajinan interior Eternit dari anyaman bambu Geribik. 

Pengrajin anyaman bambu Geribik di Kabupaten Pemalang masih bisa ditemui di Desa Pedurungan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.

Menurut penuturan Rinto, di desa Pedurungan masih ada sekitar 20 orang yang masih menekuni profesi sebagai penganyam Geribik.

Geribik sendiri merupakan salah satu kebutuhan untuk interior rumah yang pada eranya puluhan tahun yang lalu merupakan idola masyarakat sebagai eternit atau plafon rumah.

Rinto, kepada tim iNews.id Pemalang menuturkan, selain untuk melestarikan budaya lokal warisan leluhur, namun juga menjadi penghasil atau sumber pendapatan baginya bersama rekan rekan seprofesi pengrajin anyaman bambu Geribik di Desa Pedurungan, Kecamatan Taman, Pemalang.

Rinto juga menuturkan, untuk saat ini yang menjadi kendala adalah pemasarannya kurang, tidak seperti dulu sekitar 7 tahun lalu.

"Pada kisaran 7 tahun lalu pemasarannya lumayan bagus, tapi kalau sekarang satu bulan saja belum tentu ada pembeli," ujar Rinto di kediamannya, Sabtu (18/6/2022) sore.

Untuk pembuatan Geribik sendiri dengan ukuran lebar 3 meter panjang 6 meter menurut Rinto membutuhkan waktu pengerjaan selama 3 hari. Untuk bahan bakunya, bambu wulung dan bulung masih mudah didapatkan.

"Hanya pemasarannya saja yang kurang saat ini,"ujarnya lagi.

Rinto juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah daerah Kabupaten Pemalang, agar dapat melihat bahwa di Kabupaten Pemalang masih ada pengrajin anyaman bambu khususnya Geribik yang membutuhkan perhatian pemerintah Kabupaten Pemalang.

"Bagaimanapun, kerajinan Geribik ini merupakan kekayaan budaya lokal yang harus dijaga kelestariannya, semoga bapak Bupati dapat melihat keberadaan kami," pungkas Rinto.

Anyaman bambu seperti Geribik memang saat ini jarang digunakan untuk interior rumahan, namun nyatanya anyaman dari pohon bambu ini mulai populer dipakai di dalam interior pada restoran ataupun Hotel menengah ke atas.

Estetika seni budaya yang tinggi serta bentuknya yang beragam membuat banyak para pengusaha di restoran maupun hotel tertarik untuk menggunakannya.


.

Editor : Abdul Kadir

Follow Berita iNews Pemalang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut