PEMALANG, iNews.id – Seorang warga Jawa Tengah dikabarkan telah tertular penyakit cacar monyet atau monkeypox. Namun menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah, warga tersebut masih berstatus sebagai suspek atau bergejala.
Menurut Kemenkes, orang yang berstatus suspek merupakan orang yang memiliki ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non endemis.
Orang yang suspek cacar monyet adalah orang memiliki satu atau lebih dari gejala awal seperti sakit kepala, demam akut di atas 38,5 derajat Celsius, Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot/ myalgia, sakit punggung, dan asthenia (kelemahan tubuh).
Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar menyatakan bahwa saat ini pasien suspek cacar monyet di Jawa Tengah sedang menjalani isolasi. Kondisi pasien juga tengah dilakukan pemantauan secara intensif di rumah sakit.
Adapun jalur penularan cacar monyet dari manusia ke manusia adalah melalui udara, cairan tubuh atau cacar yang ada di muka, mulut, tangan maupun di badan. Cacar monyet juga dapat menular melalui kontak langsung, saluran napas atau terjadi droplet.
Menurut Kemenkes, orang yang tertular cacar monyet akan merasakan 2 periode, yaitu masa invasi dan masa erupsi.
Masa invasi terjadi selama 0 – 5 hari dengan gejala demam tinggi, sakit kepala yang berat, dan ada benjolan atau pembesaran kelenjar limfa di leher, kemudian diketiak, atau selangkangan.
Sementara masa erupsi terjadi 1 – 3 hari setelah demam, gejalanya berupa ruam pada kulit, ruam pada wajah, telapak tangan, kaki, mukosa, alat kelamin, dan selaput lendir mata.
Meski pasien yang ditemukan di Jawa Tengah masih berstatus suspek, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar seluruh komponen masyarakat tetap waspada dan tidak panik.
Editor : Abdul Kadir