SOLO, iNewsPemalang.id - Detik-detik upacara HUT RI Ke-77 di Kota Solo, Jawa Tengah diwarnai insiden saat pengait tali di tiang bendera di Stadion Sriwedari putus. Akibatnya, upacara dilaksanakan tanpa mengibarkan bendera Merah Putih.
Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang terkejut dengan putusnya tali pengait bendera saat dibentangkan hendak dikibarkan pun tak bisa berbuat apa-apa. Seluruh tamu undangan yang hadir mengikuti jalannya upacara pun terkejut.
Namun, kesigapan para Paskibra yang tetap tenang mampu mengatasi permasalahan dalam hitungan detik. Muhammad Naban Haikal Fikri, Muhammad Fashadhiya Ulhaq pembentang bendera, dan pembawa bendera Albert Maulana dengan penuh hikmat tetap membentangkan Bendera Pusaka hingga lagu Indonesia Raya selesai dikumandangkan.
Spontan tangis haru pun pecah mewarnai stadion lantaran upacara pengibaran bendera pusaka merah putih terpaksa dilakukan tanpa adanya pengibaran.
Kesigapan para Paskibra mendapat tepuk tangan meriah dari para hadirin peserta upacara yang bergema di Stadion Sriwedari, Solo.
Air mata tak terasa menetes saat melihat kesigapan serta profesionalisme pasukan Paskibra menyelamatkan sang Saka Merah Putih agar tetap berkibar meski bukan ditiang bendera.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memberikan apresiasi dan suport kepada para Paskibra yang telah menjalankan tugasnya dengan baik.
“Ada yang rusak tadi centelane (pengaitnya), nggak apa-apa untuk adik-adik yang kemarin saya kukuhkan yang sudah bekerja keras berlatih setiap hari pagi siang sore sudah nggak kehitung itu geladinya berapa kali, tapi yang namanya kejadian semacam ini kadang-kadang kita nggak bisa memprediksi yang penting tetap semangat,” ucap Gibran.
Gibran juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas insiden yang tak terduga tersebut, dan menganggap upacara HUT RI Ke-77 di kota Solo berjalan dengan sukses.
“Wis pokoknya tetap jalan terus, ya kesalahan-kesalahan kecil saya mohon maaf. Yang penting adik-adik Paskibraka tetap semangat semua,” pungkasnya.
Editor : Abdul Kadir