Jakarta, iNews.id - Sejumlah artis besar tanah air diduga terlibat dalam kasus investasi bodong berkedok Robot Trading Net 89.
Bareskim Polri menerima laporan sebanyak 134 pelaku dan diantaranya terdapat lima publik figur tanah air, yaitu Atta Halilintar, Taqy Malik, Adri Prakarsa, Kevin Aprilio, dan Mario Teguh.
Sebanyak 230 korban diwakili oleh kuasa hukum M. Zainul Arifin melaporkan para pelaku penipuan investasi yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 28 Milyar.
"Domisili yang berbeda dan kerugian yang berbeda. Ada yang Rp1 juta sampai Rp1,8 miliar maksimal dengan total kerugian semuanya adalah Rp28 miliar," ujarnya.
M. Zainul Arifin merincikan dari keterlibatan beberapa artis tanah air ini, yang pertama Atta Halilintar diduga lelang bandana sebesar Rp. 2,2 Milyar dari Founder Net89, Reza Paten.
Selanjutnya Taqy Malik yang dikabarkan menerima uang lelang Sepeda Bromptop sebesar Rp. 700 juta yang diduga terlibat dalam Tindak Pidana Pencucian Uang(TPPU).
Kemudian, Mario Teguh yang diduga berperan sebagai leader atau endorse yang bertugas mempromosikan dan memengaruhi masyarakat untuk bergabung di Net89 .
Tak hanya itu, Ia juga menjadi Founder Billions Group Net89. Sedangkan Kevin Aprilio dan Ardi Prakarsa bertugas mempromosikan Net89 lewat media elektroning berupa zoom meeting.
M. Zainul Arifin juga menjelaskan beberapa barang bukti berupa video, rekening koran, dan tangkapan layar yang berisi percakapan antara pelaku dan korban.
"Kita sudah membawa bukti elektronik, video, dan juga gambar, dan juga bukti- bukti surat terkait dengan rekening koran. Kemudian terkait kronologis, terkait dengan capture terkait percakapan di media sosial di Whatsapp, maupun Facebook dan Instagram," jelas kuasa hukum korban.
Adanya kabar yang menyeret namanya, Atta Halilintar langsung membuat klarifikasi terkait dugaan investasi bodong yang dilakukannya lewat akun instagram pribadi miliknya.
"Jadi saya pada saat itu melakukan lelang barang bersejarah saya yang paling pertama (headband) dengan Tujuan Dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat Penghafal Al-Quran dan Juga membantu pembangunan Masjid," kata Atta dikutip melalui story Instagramnya.
"Pada saat itu tidak mungkin saya tanya satu2 semua yang nge bid kamu dapat uang dari mana ikut lelang ini. Apalagi ini lelang terbuka kan," tambah Atta.
"Banyak yang mengikuti lelang itu dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan. Jadi kalau dibilang saya main robot trading atau ada di dalam robot trading Net 89. Saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading-trading robot. Semoga ini semua jelas," ujarnya.
Selain Atta Halilintar, Kevin Aprilio juga ikut serta memberikan klarifikasi mengenai keterlibatannya sebagai promoter Net89 lewat unggahan story instagram miliknya.
"Itu hanya sekali. Dan kenapa saya mau memberi testimoni saat itu? Karena teman saya menunjukkan Net89 alias PT SMI memiliki izin SIUPL dari kementerian Perdagangan dan menjadi anggota AP2LI (Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia 2) yang mana, dua lembaga tersebut adalah lembaga yang tinggi untuk memberikan izin seputar dunia network marketing," kata Kevin dikutip melalui story Instagramnya.
"Jadi perihal di tengah-tengah perjalanan terjadi sebuah scam/perusahaan gagal bayar saya tidak mengetahui apa-apa soal itu. Saya juga tidak pernah menerima transferan dari anggota Net89. Jadi itu saja klarifikasi saya. Semoga dapat memberi penerangan. Semoga berita di luar sana tidak digoreng karena belum mendengar dari pihak saya," kata dia.
Kemudian, sosok Taqy Malik yang membantah mengenai kasus yang menyudutkan dirinya, menurutnya apa yang dilaporkan adalah tidak sesuai dengan fakta.
"Seakan akan saya yang bermain trading, padahal saya tidak tahu-menahu apa itu Net 89, dan terkait industri trading lainnya. Mengenai uang yang saya terima, itu adalah murni uang lelang sepeda brompton saya yang dimenangkan oleh Mas Reza Paten," ujar Taqy dalam story akun Instagramnya.
"Untuk pembebasan lahan dan pembangunan Masjid. Saat lelang sepeda, itu di posting di Instagram dan terbuka siapa aja boleh ngebid dan akan dipilih pemenang yang ngebid paling tinggi," tambahnya.
"Saat itu, banyak yang ngebid, dan yang bid tertinggi dimenangkan Mas Reza Paten. Mana mungkin saat nerima uang itu saya bertanya "Uangnya dari mana?" "Halal atau tidak?" Jadi begitu ya teman-teman, semoga informasi ini jelas dan dapat diluruskan, Terima kasih," tambah dia.
Sedangkan dua tokoh lainnya, Mario Teguh dan Ardi Prakasa justru belum memberikan klarifikasi apapun mengenai kasus yang tengah menyeret namanya.
Editor : Lazarus Sandya Wella