PEMALANG, iNews.id - Seiring waktu ojek sepeda ontel di ibu kota Jakarta sudah tidak lagi memungkinkan untuk pencaharian, hal ini membuat Yoto (50) warga desa Penggarit RT. 003/004 Kecamatan Taman, Pemalang, Jawa tengah terpaksa pulang kampung dan memilih beternak kambing.
Yoto, pria paruh baya ini menceritakan pengalaman hidupnya sambil mengawasi puluhan kambing miliknya yang sedang merumput di kawasan embung pudak wangi Penggarit, pada Jum'at (25/11/2022).
"Saya bekerja ngojek sepeda di kawasan Kota Tua, Jakarta, sudah 30 tahun lamanya, semenjak adanya ojeg motor online pendapatan jadi berkurang," tutur Yoto, memulai kisahnya.
"Akhirnya terpaksa saya pulang kampung karena penghasilan sudah sangat menurun," sambungnya bercerita.
Yoto juga menceritakan, jika sebelumnya dirinya pernah mencoba bisnis pindang ikan presto, tapi karena menurutnya terlalu banyak menyita tenaga dan waktu buat memasak serta menjualnya, akhirnya membuat dirinya berpikir keras mecari usaha lain.
"Akhirnya saya memilih beternak kambing, karena saya lihat alam di desa Penggarit masih banyak menyediakan pakan ternak kambing, seperti rumput dan dedaunan masih melimpah," ungkapnya sambil terus mengawasi ternak kambingnya yang diangon.
Menurutnya, ia mengawali usaha ternak kambingnya dengan 10 ekor cempe (anak kambing), yang kemudian dia pelihara hingga lama-lama bertambah menjadi ratusan ekor kambing.
Adapun kambing yang dipelihara Yoto adalah kambing jenis wedus gembel, karena menurutnya kebanyakan warung-warung sate membelinya jenis kambing ini.
"Saya menjualnya ketika kambing sudah berusia 4 bulan (putus menyusu)," terangnya.
Penghasilan yang ia peroleh dari ternak kambing menurut pengakuannya lumayan menjanjikan karena selain di desa masih banyak tersedia lahan alami untuk pakan, penjualannya pun cukup mudah karena banyak terdapat warung makan seperti warung sate.
"Ternak kambing itu pekerjaan orang tua, jarang anak muda minat, padahal ternak kambing, hasilnya lumayan," ujarnya.
"Jika sewaktu-waktu ada kebutuhan besar, tinggal menjualnya tanpa kita harus ke toko seperti kita jual perhiasan emas, tukang sate akan kesini sendiri tanpa kita perlu susah kesana untuk menjualnya," pungkas Yoto.
Editor : Aryanto