“Pulang dari Jakarta, saya pilih meneruskan usaha keluarga agar bisa terus berjalan dan tidak punah,” kata Yayat.
Tak semudah yang dibayangkan, Yayat mengaku bahwa usaha tersebut hampir mengalami kebangkrutan karena ikut terdampak pandemi covid-19. Penjualan yang sulit kala itu, mengakibatkan omsetnya turun secara drastis.
Namun, Yayat akhirnya mampu bertahan di situasi menyulitkan itu. Hingga kini, ia bahkan dapat menjaga kualitas produknya agar tetap eksis dan laku di pasaran.
“Namanya usaha pasti ada susahnya, tapi ya alhamdulillah sejak 80-an sampai sekarang, kami masih memproduksi cangkul yang benar-benar dijaga kualitasnya. Sampai sekarang kami masih berjalan dengan eksis untuk kirim barang ke pasaran,” ungkapnya.
Sebagai seorang pengusaha, Yayat tentu dihadapkan dengan berbagai masalah yang menyangkut keberlangsungan usahanya. Ia mengungkapkan kendala mengenai bahan baku besi yang kian naik membuat Yayat harus selalu memutar otaknya.
Editor : Lazarus Sandya Wella