PEMALANG, iNews.id - Barang bekas yang bagi kebanyakan orang dianggap sampah, ternyata justru merupakan ladang emas bagi para pengepul rongsok yang berada di RT. O4 RW. 01 Kelurahan Wanarejan Selatan, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.
Salah satu pengepul barang bekas, Agus Budianto (39) mengatakan, bahwa bisnis barang bekas atau rongsok lebih menguntungkan baginya. Pasalnya dirinya dapat meraih omzet perbulan yang terbilang cukup fantastis.
Ditemui di gudang rongsok miliknya, Agus mengatakan, usahanya itu mampu mengumpulkan 1 ton kardus bahkan lebih, setengah ton plastik, dan 4 ton besi setiap harinya.
"Setiap hari saya bisa mengumpulkan 1 ton kardus bahkan lebih, setengah ton plastik, 4 ton besi bekas, kadang lebih, tidak mesti," ungkapnya, Selasa 6/12/2022.
"Setelah barang semua terkumpul di sini, baru saya kirim menggunakan truk ke pabrik-pabrik yang berada di Tegal, kadang langsung dibawa ke Jakarta untuk diolah lagi jadi barang-barang kebutuhan rumah tangga," imbuhnya.
Menurut penuturannya, usahanya sebagai pengepul rongsok sudah dilakoni sejak lima belas tahun lalu.
"Allhamdullilah kami punya 20 bakul dan 2 pemulung rutin barang-barang bekas, setiap hari mereka bawa kesini," tuturnya.
Meskipun dalam usaha pasti ada persaingan yang semakin ketat, namun menurutnya omzet perbulan masih stabil dan terbilang fantastis.
"Yang penting kita syukuri apa yang kita dapat mas," ucapnya.
Agus mengatakan, dirinya tak akan pernah lupa dengan perjuangannya dulu saat menjadi pemulung, sebelum menjadi seperti sekarang ini sebagai bos pengepul rongsok. Karenanya, Agus Budianto mengaku selama ini punya rasa empati yang tinggi terhadap sesama, khususnya dengan para pemulung yang kerap setor rongsok ke tempatnya.
"Untuk harga kardus Rp2000, besi Rp5000, plastik Rp2000, aluminium Rp10.000, seng Rp2500 dan buku bekas Rp2000," terang Agus menjelaskan harga per kilo barang bekas yang ia beli dari para pemulung.
Editor : Aryanto