get app
inews
Aa Read Next : Memasuki Tahapan Jelang Pilkada, Polres Pemalang Gelar Patroli Skala Besar Akhir Pekan

Sejarah Tugu Leitje, Situs Makam Belanda di Pemalang yang Kini Jadi Cagar Budaya

Minggu, 08 Januari 2023 | 15:20 WIB
header img
Tugu Leitje, cagar budaya situs makam Belanda di Kelurahan Widuri, Kabupaten Pemalang. Foto: Istimewa

PEMALANG, iNews.id - Kabupaten Pemalang memiliki banyak sejarah yang meninggalkan bermacam warisan masa silam, salah satunya situs makam Belanda yang kini menjadi lokasi cagar budaya di Kabupaten Pemalang. 

Situs makam belanda, lokasinya berada di dekat obyek wisata pantai Widuri, masuk wilayah Kelurahan Widuri, Kecamatan Pemalang.

Di lokasi makam tersebut berdiri sebuah tugu yang bernama Tugu Leitje, yang disekitarnya terdapat makam keluarga Belanda yang terukir tulisan tahun 1883, dengan alamat Desa Banjardawa, Kecamatan Taman, Pemalang.

Leitje sendiri memiliki arti batu tulis, dan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dinyatakan sebagai situs makam Belanda, dan ditetapkan menjadi cagar budaya, sesuai UU nomor 1 tahun 2010, tentang cagar budaya.

Tugu Leitje, situs makam belanda ini tepatnya berada di jalan Yos Sudarso, Kelurahan Widuri, Kecamatan/ Kabupaten Pemalang.

Terletak di area yang sangat strategis mudah di jangkau, bahkan dengan gamblang terlihat saat melintas menuju obyek wisata pantai Widuri.

Menurut sejarah, saat Jawa jatuh ke tangan VOC pada tahun 1680, saat pemerintahan Amangkurat Agung Mataram Pleret, daerah pesisir utara Jawa digadaikan ke VOC.

Tergadainya wilayah pesisir utara Jawa akibat dari perjanjian dengan VOC, dimana Amangkurat meminta bantuan VOC untuk menumpas pemberontakan Trunojoyo dari Madura.

Sejak saat itu, pusat pemerintahan Mataram ada di Kartasura dan Surakarta sampai tahun 1746, dan wilayah pesisir utara Jawa dikuasai oleh VOC.

Maka tidak mengherankan, jika terdapat banyak peninggalan bangunan Belanda di wilayah pesisir utara Jawa, salah satunya adalah tugu Leitje, yang kini menjadi cagar budaya, situs makam Belanda di Pemalang.

Menurut penuturan warga sekitar, Sri Pamuji (65), sekitar tahun 1967 ketika dirinya masih duduk di sekolah dasar, sering melewati makam Belanda tersebut.

"Saya dapat cerita dari ibu saya, kalau komplek makam Belanda itu, katanya keluarga pemilik pabrik gula Banjardawa, di Kecamatan Taman," kata Pamuji, Sabtu (7/1/2023).

Kondisi makam Belanda itu sendiri hingga saat ini cukup baik perawatannya, dan tugu Leitje yang menjadi simbol situs makam itu masih nampak kokoh dan bagus.

Editor : Aryanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut