Kisah Pilu Kholipah, Perempuan Asal Pemalang yang Menderita Penyakit Aneh di Wajah

PEMALANG, iNewsPemalang.id - Seorang perempuan bernama Kholipah, warga di RT 004/003, Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, mengidap penyakit aneh yang mengerikan. Sekujur wajahnya nyaris tak bebentuk layaknya orang normal biasa, karena penyakit yang dideritanya.
Kondisi Kholipah yang menderita penyakit langka ini dikabarkan telah terjadi sejak dia lahir. Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh oleh orang tuanya, namun hingga kini usianya remaja belum juga ada hasilnya.
Kepala Desa Pegundan, Sutrisno, mengatakan bahwa penyakit yang diderita warganya bernama Kholipah itu berlangsung sejak lahir.
"Kholipah mengalami sakit dari lahir, tumbuh akar di badan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (29/6/2025).
Sutrisno menambahkan, penyakit yang diderita Kholipah itu sangat aneh dan langka, sekujur wajahnya mengembang mengerikan layaknya daging bertumbuh yang terus menerus hingga menutupi seluruh muka, bahkan mata pun tak terlihat.
Kholipah, yang kini berusia 18 tahun mendambakan bisa sembuh dari penyakit yang lama dideritanya itu. Ia mendambakan bisa hidup sehat dengan wajah normal seperti gadis lainnya.
Menurut Sutrisno, Pemerintah Desa (Pemdes) Pegundan, bersama dengan berbagai pihak pun tak tinggal diam. Berbagai upaya telah dikerahkan untuk membantu Kholipah mendapatkan bantuan pengobatan.
"Kholipah pernah menjalani serangkaian pengobatan intensif, termasuk operasi di Rumah Sakit Kariadi Semarang selama dua tahun penuh, dari 2016 hingga 2017," kata Sutrisno.
"Tak hanya itu, bantuan juga datang dari donatur Jakarta yang siap menanggung biaya pengobatan hingga Kholipah sembuh total,' imbuhnya.
Masih kata Sutrisno, harapan besar sempat menyelimuti keluarga dan semua pihak yang peduli atas penderitaan Kholipah. Namun, di tengah proses panjang upaya penyembuhan itu, muncul sebuah kendala yang tak terduga. Kholipah sendiri memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan perawatan di Semarang.
"Seiring berjalannya waktu, pasien sudah tidak mau berobat ke Semarang," kata Sutrisno, dengan rasa prihatin.
Alasan di balik keputusan ini, kata Sutrisno, tidak dijelaskan secara rinci. Namun mengindikasikan jika dalam penanganan kasus penyakit kronis yang dialami Kholipah sangat kompleks, dan membutuhkan komitmen jangka panjang dari pasien.
Meski demikian, harapan Kholipah untuk sembuh dari penyakit langka yang diderita bertahun-tahun itu masih terus didambakan.
"Semoga masih ada pihak yang peduli untuk membantu kesembuhan Kholipah," ujar Sutrisno.
Editor : Aryanto